PERANAN KETERANGAN SAKSI DALAM PENYELESAIAN TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI KLS I A PADANG)

Fortino, David Elwina (2008) PERANAN KETERANGAN SAKSI DALAM PENYELESAIAN TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI KLS I A PADANG). Other thesis, Fakultas Hukum.

Preview

PDF (PERANAN KETERANGAN SAKSI DALAM PENYELESAIAN TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI KLS I A PADANG)) - Supplemental Material Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (311Kb) | Preview

Abstract

Tindak pidana penganiayaan (mishandeling) merupakan suatu tindak pidana yang ditujukan terhadap tubuh manusia (misdrijven tegen het lijf). Tindak pidana penganiayaan diatur dalam Pasal 351 s/d 358 Bab XX buku II KUHP yang menyatakan adanya unsur barang siapa, sengaja menimbulkan perasaan tidak enak, sengaja menimbulkan rasa sakit, sengaja merusak kesehatan, sengaja menimbulkan luka ringan atau luka berat, apabila dalam kenyataannya tersebut si korban sampai meninggal dunia maka hal tersebut adalah akibat yang tidak diinginkan oleh si pelaku terhadap korbannya. Untuk menyatakan seseorang didakwa melakukan tindak pidana penganiayaan harus dapat dibuktikan melalui pembuktian di sidang pengadilan. Sebagai alat bukti yang utama keterangan saksi menjadi acuan bagi hakim untuk memutuskan bersalah atau tidaknya terdakwa. Tidak ada suatu perkara pidana yang luput dari pembuktian dengan alat bukti keterangan saksi. Dalam penulisan skripsi ini penulis mengemukakan beberapa rumusan permasalahan yaitu : 1) Apa sajakah jenis tindak pidana penganiayaan yang diadili di Pengadilan Negeri Padang, 2) Bagaimanakah peranan keterangan saksi sebagai alat bukti dalam penyelesaian tindak pidana penganiayaan di Pengadilan Negeri Padang, 3) Apa sajakah hal-hal yang diperhatikan oleh hakim dalam menilai keterangan saksi sebagai alat bukti di persidangan.

Actions (login required)

View Item