TEKS "KABA SABAI NAN ALUIH" DAN NASKAH DRAMA "SIKLUS DENDAM SABAI" (Tinjauan Resepsi Sastra)

Sartika, Yuli (2008) TEKS "KABA SABAI NAN ALUIH" DAN NASKAH DRAMA "SIKLUS DENDAM SABAI" (Tinjauan Resepsi Sastra). Other thesis, Fakultas Sastra.

Preview

PDF (TEKS "KABA SABAI NAN ALUIH" DAN NASKAH DRAMA "SIKLUS DENDAM SABAI" (Tinjauan Resepsi Sastra)) - Supplemental Material Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (587Kb) | Preview

Abstract

Kaba sabai Nan Aluih karya M. Rasyid Manggis Dt. Rj. Panghulu, merupakan sebuah karya sastra Minangkabau yang cukup diminati oleh pembacanya. Hal ini dapat dilihat dari respons para pembaca dalam menanggapi karya tersebut dengan positif baik dalam bentuk reaksi pasif maupun reaksi aktif. Melalui reaksi pasif, pembaca memberikan komentar ataupun penilaian tentang karya sastra yang dibacanya sedangkan reaksi aktif, pembaca memberi tanggapan dalam bentuk sebuah penciptaan karya baru, seperti salah satunya naskah drama karya Ashadi Akbar (Alumni) sekolah tinggi seni Indonesia yang berjudul "Siklus Dendam Sabai". Penelitian ini menggunakan teori struktural dan resepsi sastra. Struktural digunakan sebagai tahap awal untuk menganalisis unsur intrinsik di dalam sebuah karya sastra. Khusus dalam penelitian ini, penulis memfokuskan pada analisis struktur pada tema, tokoh dan penokohan, alur dan latar, sedangkan resepsi sastra digunakan untuk menjelaskan bagaimana pembaca memberi makna terhadap karya sastra yang dibacanya sehingga dapat memberikan reaksi atau tanggapan terbadapnya. Penelitian ini menarik untuk diteliti karena adanya lintas konvensi genre yang terdapat pada kedua teks tersebut, yaitu genre kaba (tradisional) dengan genre drama (modern). Ini tentunya akan membawa perubahan dalam karya tersebut. Perubahan itu dapat terjadi karena penyesuaian dengan perbedaan sistem genre yang terdapat pada kedua karya tersebut. Hasil dari proses resepsi karya ini tampak adanya "menerima-mengubah" maksudnya, dalam proses resepsi sastra itu tampak adanya penerimaan dan pengubahan teks yang kemudian atas teks yang pertama. Hal ini dapat dilihat dalam analisis tema, tokoh dan penokohan, latar dan alur dari kedua karya sastra. Perubahan ini merupakan suatu gejala dan tentunya terdapat idiologi yang mendasari keadaan tersebut.

Actions (login required)

View Item