Pasambahan Bakarelaan pada Upacara Kematian di Nagari Gunung Rajo (Tinjauan Semiotik)

Hanif, Fajri (2008) Pasambahan Bakarelaan pada Upacara Kematian di Nagari Gunung Rajo (Tinjauan Semiotik). Other thesis, Fakultas Sastra.

Preview

PDF (Pasambahan Bakarelaan pada Upacara Kematian di Nagari Gunung Rajo (Tinjauan Semiotik)) - Supplemental Material Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (419Kb) | Preview

Abstract

Pasambahan bakarelaan merupakan suatu acara dalam rangkaian upacara kematian di nagari Gunung Rajo, kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar. Pasambahan bakarelaan ini dilakukan pada hari kedua setelah terjadinya kematian di halaman rumah dari keluarga yang meninggal. Pasambahan bakarelaan dapat menjadi sebuah wahana bagi ahli waris untuk menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan dari kerabatnya yang meninggal kepada seluruh masyarakat nagari. Pasambahan bakarelaan dihadiri oleh pemuka-pemuka adat serta masyarakat di kenagarian Gunung Rajo. Penelitian ini menggunakan teori Semiotik yang dikemukakan oleh Charles Sander Peirce. Peirce membedakan tanda dengan acuannya ke dalam tiga hubungan yaitu hubungan tanda dan acuan berupa hubungan kemiripan (ikon), hubungan tanda yang timbul akibat kedekatan eksistensi (indeks) dan hubungan yang sudah terbentuk secara konvensional (simbol). Penelitian ini difokuskan pada ketiga hubungan tersebut yakni ikon, indeks dan simbol. Diakhir Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara semiotik semua tanda- tanda yang terdapat dalam teks pasambahan bakarelaan, baik itu yang berupa ikon, indeks maupun simbol, mendukung makna penyampaian permintaan maaf yang disampaikan oleh pihak ahli waris atau si pangka kepada masyarakat yang hadir pada saat itu (alek). Selain itu, juga mencerminkan adanya hubungan kekerabatan yang kuat pada masyarakat Gunung Rajo. Hal itu, dapat dibuktikan dengan kehadiran masyarakat secara spontan pada pelaksanaan upacara kematian, terutama pada acara pasambahan bakarelaan.

Actions (login required)

View Item