Repository Universitas Andalas

Pertumbuhan Nodus Kentang Batang Hitam (solanum tuberosum L.) pada Medium Murashige and Skoog (MS) dengan pemberian Beberapa Konsentrasi Kinetin dan Giberellin (GA3)

Yanti, Asri (2008) Pertumbuhan Nodus Kentang Batang Hitam (solanum tuberosum L.) pada Medium Murashige and Skoog (MS) dengan pemberian Beberapa Konsentrasi Kinetin dan Giberellin (GA3). Masters thesis, Program Pascasarjana.

[img]
Preview
PDF (Pertumbuhan Nodus Kentang Batang Hitam (solanum tuberosum L.) pada Medium Murashige and Skoog (MS) dengan pemberian Beberapa Konsentrasi Kinetin dan Giberellin (GA3)) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (616Kb) | Preview

Abstract

Produktivitas kentang batang hitam yang masih rendah diakibatkan oleh kurangnya bibit dan pemakaian bibit yang tidak berkualitas. Untuk memperoleh bibit yang bermutu baik dilakukan perbanyakan dengan kultur jaringan. Perbanyakan bibit kentang dilakukan seanra cepat degan stek buku tunggal. Setelah mempunyai buku yang panjang, bibit yang terdiri dari ruas dan buku dapat ditanam sebagai stek kembali kedalam media. Keberhasilan kultur jaringan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah zat pengatur tumbuh. Zat pengatur tumbuh yang biasa digunakan adalah auksin, sitokinin dan GA3. Pemberian sitokinin dengan asam giberelat (GA3) pada kultur jaringan dapat menyebabkan diferensiasi dan pembentukan tunas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi kinetin dan GA3 terhadap pembentukan tunas dan akar dari nodus dan untuk mengetahui kombinasi kinetin dan GA3 yang baik untuk pertumbuhan nodus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2008, bertempat di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan/Kultur Jaringan FMIPA Universitas Andalas Padang. Percobaan dalam bentuk faktorial (2 faktor) menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 ulangan. Faktor konsentasi kinetin terdiri dari 3 macam yaitu: 1 ppm kinetin (a1) , 1,5 ppm kinetin (a2),2 ppm kinetin (a3). Faktor konsentrasi GA3 terdiri dari 3 macam yaitu : 0,1 ppm GA3 (b1), 0,3 ppm GAs (b2), 0,5 ppm GA3 (b3). Medium yang digunakan adalah medium MS (Murashige and Skoog). Peubah yang diamati adalah persennse hidup nodus, waktu munculnya tunas, waktu munculnya akar, tinggi tunas, jumlah daun, jumlah akar, dan jumlah tunas aksilar. Waktu munculnya tunas tercepat pada perlakuan 2 ppm kinetin + 0,5 ppm GA3, rata-rata tunas muncul pada hari ke enam. Waktu munculnya akar tercepat pada perlakuan 1,5 ppm kinetin + 0,1 ppm GA3 rata-rata akar muncul pada hari ke sembilan. Perlakuan dengan konsentasi 1,5 ppm kinetin + 0,1 ppm GA3 memperlihatkan hasil yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan 2 ppm kinetin + 0,3 ppm GA3 terhadap tinggi tunas dan jumlah daun. Rata-rata tunas yang paling tinggi terjadi pada perlakuan 1,5 ppm kinetin + 0,1 ppm GA3 yaitu 8,10 cm dan jumlah daun yang paling banyak terjadi pada perlakuan 2 ppm kinetin + 0,3 ppm GA3 sebanyak 10 helai. Perlakuan dengan konsentrasi 1,5 ppm kinetin + 0,1 ppm GA3 memperlihatkan hasil yang berbeda nyata dengan perlakuan lainnya terhadap jumlah akar,rata-rata jumlah akar yang muncul adalah 4 buah. Jumlah tunas aksilar untuk semua perlakuan tidak berbeda nyata, rata-rata jumlah tunas aksilar yang paling besar terjadi pada perlakuan 1,5 ppm kinetin + 0,1 ppm GA3. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian kombinasi 1,5 - 2 kinetin dan 0,1 -0,3 GA3 pada medium MS, memperlihatkan yang baik pada pertumbuhan tunas dan akar planlet kentang batang hitam dan kombinasi 1,5 ppm kinetin + 0,1 ppm GA3 merupakan konsentrasi yang baik untuk pertumbuhan tinggi tunas, jumlah daun, jumlah akar dan jumlah tunas aksilar nodus kentang batang hitam.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Q Science > QK Botany
Unit atau Lembaga: Paca Sarjana > Strata 2 > Biologi
Depositing User: Haryoshi Utami
Date Deposited: 19 Apr 2011 08:50
Last Modified: 12 Oct 2011 03:29
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/11638

Actions (login required)

View Item View Item