Repository Universitas Andalas

PERANAN TERNAK KERBAU DALAM USAHA TANI DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KABUPATEN SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG

Muhammad, April (2008) PERANAN TERNAK KERBAU DALAM USAHA TANI DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KABUPATEN SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG. Masters thesis, Program Pascasarjana.

[img]
Preview
PDF (PERANAN TERNAK KERBAU DALAM USAHA TANI DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KABUPATEN SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (630Kb) | Preview

Abstract

Penelitian dilakukan di Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung selama 2 bulan, mulai dari bulan April sampai dengan Juni 2007. Lokasi penelitian berada di kecamatan IV Nagari, Kupitan, Koto Tujuh dan Sijunjung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) peranan ternak kerbau dalam usaha tani, (2) kontribusi ternak kerbau yang dipelihara secara semi intensif terhadap pendapatan keluraga petani dalam usaha tani. Penelitian ini dilaksanakan dengan dengan metode survei, secara umum berdasarkan sampel yang diambil untuk mewakili populasi. Pada penelitian ini yang menjadi anggota populasi adalah seluruh Rumah Tangga Petani (RPT) yang memelihara kerbau dengan sistem pemeliharaan semi intensif. Pengambilan sampel secara bertahap (multi stage). Ada 3 tahap yang dilakukan yaitu : pertama pengambilan sampel kecamatan, kedua mengambil sampel nagari dan ketiga mengambil sampel rumah tangga petani (RTP), pada tahap pertama dan kedua dilakukan dengan metode purposive,adapun yang dijadikan kriteria terpilihnya kecamatan dan nagari sebagai sampel, didasarkan kepada jumlah RTP pemelihara kerbau secara semi intensif dan memiliki RTP terbanyak. Jumlah kecamatan yang dijadikan sampel ditetapkan dengan quota sebanyak 20 % dari RTP pada masing-masing nagari. Pengambilan sampel Rumah Tangga Petani (RPT) dilakukan dengan metoda acak sederhara (Simple Random Samling). Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dengan mengacu pada kuesioner, meliputi : (1) sosiodemografi petani, (2) peranan ternak kerbau (3) pendapatan usahatani ( ternak kerbau tanaman padi, karet, hortikultura dan usaha tani ikan). Pengolahan data untuk sosiodemografi secara deskriptif, pendapatan bersih usaha tani dihitung berdasarkan penerimaan dan pengeluaran tiap cabang usaha tani selama satu tahun, sedangkan kontribusi ternak kerbau dihitung berdasarkan prosentase dari rata-ata pendapatan bersih dari hasil usaha tani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1. Hasil rata-rata pendapatan ternak kerbau yang dipelihara secara semi intensif tiap keluarga petani adalah Rp 9.688,900 per tahun, bila dilihat rata-rata penghasilan per ekor ternak kerbau adalah Rp 4.553.500 per tahun. 2. Kondisi sosiodemografi petani/peternak di kabupaten Sawahlunto/ Sijunjung umumnya dalam usia produktif, yaitu 83 % berumur antara 45-62,hanya 6 % yang berumur di atas 62 tahun, dengan tingkat pendidikan yang rendah (70 % SD), mata pencaharian utama adalah bertani, 45 % rata-rata anggota keluarga 5 - 6 orang perkeluarga, dan sudah berpengalaman beternak kerbau rata-rata lebih 15 tahun. Peranan ternak kerbau yang dipelihara secara semi intensif adalah untuk membantu tenaga kerja pada usahatani, apabila tidak sedang bekerja maka kerbau dimanfaatkan untuk menerima upahan dari petani yang membutuhkan dengan upahnya Rp 25.000 s/d 30.000 per hari tiap ekor, disamping itu pera- nan ternak kerbau sebagai penghasil pupuk kandang untuk usahatani serta penghasil susu yang akan dijadikan dadih. 3. Usahatani yang paling dominan bila dilihat dari pendapatan bersihnya adalah usahatani tanaman karet, ternak kerbau, tanaman padi, tanaman hortikultura dan usaha ikan. Rata-rata pendapatan bersih tiap petani dalam usahatani tanaman karet adalah Rp 10.610.000 per tahun, Usahatani ternak kerbau adalah Rp 9.864.000 per tahun, tanaman pangan Rp 5.825.750 pertahun, tanaman hortikultura Rp 616.250 per tahun dan usaha ikan Rp 625.750 per tahun. 4. Kontribusi ternak kerbau yang dipelihara secara semi intensif terhadap penda- patan bersih setiap petani adalah 35.73 %. Bila dilihat berdasarkan jumlah cabang usahatani yaitu untuk dua cabang usahatani 43.78 %, tiga cabang usahatani 40.34 %, empat cabang usahatani 28.96 % serta lima usahatani adalah 29.18 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kehadiran ternak kerbau dalam usahatani dapat memberikan nilai tambah yang tinggi terhadap produksi maupun limbah usahatani tanaman, karena ternak kerbau dapat memberikan sumbangan tenaga kerja untuk mengolah lahan, kotorannya sebagai pupuk tanaman, dan limbah pertanian dapat dimanfaatkan oleh ternak kerbau sebagai makanan dan air susunya diolah menjadi dadih.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Unit atau Lembaga: Paca Sarjana > Strata 2 > Peternakan
Depositing User: Haryoshi Utami
Date Deposited: 19 Apr 2011 08:47
Last Modified: 12 Oct 2011 09:40
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/11667

Actions (login required)

View Item View Item