Repository Universitas Andalas

PENENTUAN KANDUNGAN KAFEIN PADA DAUN TEH (Camellia sinensis)

Dewi, Mainora Rahayu (2008) PENENTUAN KANDUNGAN KAFEIN PADA DAUN TEH (Camellia sinensis). Masters thesis, Program Pascasarjana.

[img]
Preview
PDF (PENENTUAN KANDUNGAN KAFEIN PADA DAUN TEH (Camellia sinensis)) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (533Kb) | Preview

Abstract

Teh merupakan salah satu minuman kesehatan yang sr-rdah dikenal dunia. Teh yang benar - benar baik umumnya berasal dari pucuk daun atau daun teh muda yang belum mekar. Biasanya mutu teh ditunjukkan oleh kadar kafein yang dikandungnya. Telah dilakukan penelitian mengenai kandungan kafein pada daun teh. Penelitian ini dilakukan di laboratorium kimia organik bahan alam jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas Padang dari bulan September 2007 sampai dengan bulan Mei 2008. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah "Apakah terdapat perbedaan kandungan kafein pada daun tingkat 1 tingkat, 5 tingkat dan 10 tingkat dibawah pucuk daun dari suatu daun teh". Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan kafein pada daun I tingkat, 5 tingkat, dan 10 tingkat dibawah pucuk daun dan membuktikan pada bagian mana dari tingkat daun teh yang paling banyak kandungan kafeinnya. Dari penelitian yang dilakukan, berhasil diperoleh kafein dari daun teh. Ekstraksi dilakukan dengan cara perebusan daun teh yang sudah dirajang selama 60 menit kemudian disaring dengan corong buchner lalu filtrat dipekatkan dengan rotary evaporator. Eksuak pekat dipisahkan menggunakan corong pisah dan ditambahkan kloroform sampai terbentuk dua lapisan. Lapisan kloroform dipekatkan lagi kemudian uapkan sampai pelarut habis. Hasil yang didapat dimurnikan dengan cara mencuci menggunakan n-heksan dan etil asetat dengan perbandingan 3 : 1. Uji kemurnian kafein yang didapatkan dilakukan dengan kromatografi lapisan tipis ( KLT ) menggunakan elemen n - heksan dan etil asetat ( 1:4 ), diperoleh satu noda masing - masing dengan RF 0,15 (1) ; 0,16 (5) ;0.18 (10). Sedangkan identifikasi kafein ditenfukan dengan spektrofotometri inframerah dan spektrofotometri ultraviolet. Senyawa yang didapatkan berupa padatan kafein berwarba putih masing - masing tingkat : 0,105 % (1); 0,055 % (5) ;0,028 % (10). Titik lelehnya 174,5 - 176'C (1) ; 175 - 176 'C (5) ; 174 - 175'C (10). Spektrum inframerah (KBr) memberikan serapan pada 3448, 3111, 2945, 1700, 1659, 1485,1358, 1285, 1239, 1024, 973, 758, 745, 610, 482 cm^-1 (1) ; 1698, 1660, 1549, 1485, 2358, 1287, 1239, 1024,745,609,482,445,420 cm^-1 (5) ; 1700; 1659, 1549, 1258, 1239, 1024, 745, 670,482, 443 cm-1 (5). Spektrum ultraviolet memberikan serapan maksimum pada 275,4 nm (1) ; 277,2 nm (5) ;277,2 nm (10) dalam pelarut kloroform.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Unit atau Lembaga: Paca Sarjana > Strata 2 > Kimia
Depositing User: Haryoshi Utami
Date Deposited: 19 Apr 2011 08:42
Last Modified: 03 Oct 2011 09:30
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/11723

Actions (login required)

View Item View Item