Repository Universitas Andalas

Proses Penyitaan Atas Harta Perkawinan (Marital Beslag) Pada Peradilan Agama (Studi Kasus Perkara No. 372/G/PA BSK Pada Pengadilan Agama Klas 1B Batusangkar)

Elviza, Elviza (2008) Proses Penyitaan Atas Harta Perkawinan (Marital Beslag) Pada Peradilan Agama (Studi Kasus Perkara No. 372/G/PA BSK Pada Pengadilan Agama Klas 1B Batusangkar). Other thesis, Fakultas Hukum.

[img]
Preview
PDF (Proses Penyitaan Atas Harta Perkawinan (Marital Beslag) Pada Peradilan Agama (Studi Kasus Perkara No. 372/G/PA BSK Pada Pengadilan Agama Klas 1B Batusangkar)) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (544Kb) | Preview

Abstract

Penyitaan adalah suatu tindakan hukum Pengadilan untuk menjamin dilaksanakanya putusan perdata atas barang bergerak ataupun barang tidak bergerak untuk diawasi atau ditahan agar tuntutan penggugat atau kewenangan penggugat tidak menjadi hampa/illusoir jika ia menang dalam perkara tersebut. Dengan diletakkan sita terhadap objek perkara yang telah ditetapkan pengadilan maka si tersita akan kehilangan hak untuk memindahtangankan/mengalihkan menghibahkan serta menjual barang tersebut kepada pihak ketiga yang dapat merugikan pemohon sita. Maritale beslag adalah sita vang diletakkan atas harta bersama (harta perkawinan) suami isteri baik harta tersebut berada ditangan suami maupun harta tersebut berada ditangan isteri, apabila terjadi sengketa perceraian, yang dapat diajukan sebelum/sesudah dijatuhkan putusan. Jadi maritale beslag tidak boleh dilakukan secara partiale (sebahagian-sebahagian) tetapi meliputi seluruh harta yang ada ditangan para pihak. Maritale beslag berlaku apabila dalam perkawinan tidak ada dibuat perjanjian perkawinan yang memisahkan harta Tujuan marital beslag adalah untuk menjamin agar harta perkawinan tetap utuh dan terpelihara sampai perkara memperoleh putusan yang berkekuatan hukum tetap. Maritale beslag dilaksanakan apabila ada sangkaan hakim terhadap penggugat maupun tergugat yang mempunyai itikad tidak baik terhadap harta bersama tersebut yang mengancam keutuhan harta bersama yang mereka miliki. Adapun metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode pendekatan yuridis sosiologis dengan teknik pengumpulan data primer dan data sekunder diperoleh melalui wawancara dengan Hakim Pengadilan Agama Batusangkar dan melalui studi dokumen melalui bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier. Metode pengolahan data dilakukan dengan pengumpulan data kemudian disusun dan diolah dengan langkah editing yang tidak menggunakan analisis angka-angka (kualitatif).

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: K Law > K Law (General)
Unit atau Lembaga: Fakultas Hukum > Hukum
Depositing User: masanori sari ariningsih
Date Deposited: 19 Apr 2011 08:40
Last Modified: 03 Oct 2011 09:41
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/11735

Actions (login required)

View Item View Item