Repository Universitas Andalas

PENAMPILAN DAN PRODUKTIVITAS ITIK MANILA (CAIRINA MOSCHOTA) DI KOTA JAMBI

Anwar, Rosihan (2008) PENAMPILAN DAN PRODUKTIVITAS ITIK MANILA (CAIRINA MOSCHOTA) DI KOTA JAMBI. Masters thesis, Program Pascasarjana.

[img]
Preview
PDF (PENAMPILAN DAN PRODUKTIVITAS ITIK MANILA (CAIRINA MOSCHOTA) DI KOTA JAMBI) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (525Kb) | Preview

Abstract

Populasi itik termasuk itik Manila, Angsa, dan Kalkun untuk daerah kota Jambi cukup banyak akan tetapi produktivitasnya masih rendah karena sistem pemeliharaan masih bersifat ektensif. Faktor-faktor penyebab rendahnya produktivitas itik Manila antara lain genetik, kualitas dan kuantitas bahan makanan, keterlambatan umur pertama kali bertelur, lamanya induk mengasuh anak dan mortalitas. Penelitian ini dilakukan bulan Juli 2001 Agustus 2001. Teknik pengambilan sampel secara sensus pada peternak itik manila yang berlokasi di Kecamatan Jambi Selatan : 36 responden, Jambi Timur : 32 responden, Danau Teluk: 28 responden dan Pelayangan: 19 responden. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang dominan mempengaruhi produktivitas itik Manila dengan sistem pemeliharaan ekstensif. Variabel penelitian adalah bobot telur, suhu lingkungan, suhu tubuh, konsumsi makanan, intake protein dan intake energi metabolis dan ini disebut juga peubah bebas yang mempengaruhi produksi telur. Untuk mengetahui keeratan hubungan pengalaman peternak, kelompok pemilikan dan frekuensi peneluran dengan jumlah telur menetas dan tidak menetas digunakan uji khi kuadrat. Sedangkan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas dilakukan dengan perhitungan metoda fungsi Cobb Douglass. Hasil perhitungan khi kuadrat ternyata ada keeratan hubungan antara frekuensi peneluran dan kelompok pemilikan dengan jumlah telur menetas dengan tidak menetas (P>0,05) kecuali pengalaman peternak. Pada usaha pemeliharaan itik Manila secara ekstensif ternyata rataan produksi telur 39,12 +- 12,50 butir dan daya tetasnya 85,49 %. Analisa regresi ternyata faktor yang dominan mempengaruhi produksi telur adalah kepadatan kandang dan intake protein. Sedangkan faktor lainnya seperti bobot telur, konsumsi ransum, suhu lingkungan, suhu tubuh dan intake energi metabolis kecil hubungannya dengan produksi telur. Rataan masing-masing peubah antara lain konsumsi ransum : 286,6 + 150,9 gram/ekor/hari, suhu kandang 30,06 +- 1,54 'C, suhu tubuh 38,96 +- 0,96 'C, bobot telur 61,58 + 0,74 gram/butir dan intake energi metabolis 678,9 +- 415,6 Kkal/Kg/ekor.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Unit atau Lembaga: Paca Sarjana > Strata 2 > Peternakan
Depositing User: Haryoshi Utami
Date Deposited: 19 Apr 2011 08:38
Last Modified: 05 Oct 2011 08:31
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/11752

Actions (login required)

View Item View Item