Akumulasi Ion Cd pada Tanaman Genjer (Limnocharis flava) serta Pengaruhnya Terhadap Nilai COD dan BOD Limbah

Lorina, Silvania (2008) Akumulasi Ion Cd pada Tanaman Genjer (Limnocharis flava) serta Pengaruhnya Terhadap Nilai COD dan BOD Limbah. Masters thesis, Program Pascasarjana.

Preview

PDF (Akumulasi Ion Cd pada Tanaman Genjer (Limnocharis flava) serta Pengaruhnya Terhadap Nilai COD dan BOD Limbah) - Supplemental Material Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (825Kb) | Preview

Abstract

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan sepanjang masa. Oleh karena itu, air harus dilindungi dan dijaga kelestariannya. Akhir-akhir ini banyak terjadi masalah pencemaran air karena limbah cair dari industri masih banyak yang dibuang tanpa pengolahan terlebih dahulu, karena terkendala akan biaya yang tinggi untuk melakukan pengolahan limbah. Maka dicarilah alternatif lain untuk mengolah limbah dengan biaya yang rendah. Salah satu cara adalah dengan menggunakan tumbuhan air. Beberapa tumbuhan air telah diteliti kemampuannya dalam pengolahan limbah dan hasilnya memuaskan. Tanaman yang telah diteliti adalah alga, enceng gondok dan kangkung. Berdasarkan hal itu maka dilakukan penelitian ini. Tujuan penelitian ini, adalah : 1) Melihat kemampuan dari tumbuhan genjer ini (Limnocharis flava) dalam menyerap ion Cd. 2) Melihat pengaruh dari tumbuhan genjer ini (Limnocharis flava) terhadap penurunan nilai BOD dan COD limbah. 3). Menentukan tingkat akumulasi logam berat di dalam tumbuhan genjer (Limnocharisflava) yang telah menyerap ion Cd. Penelitian ini menggunakan sistim pengaliran kontinu. Pada sistim ini digunakan tiga bejana yang terbuat dari plastik dengan susunan bertingkat. Pada bejana satu berisi air limbah, bejana dua berisi tanaman yang kondisinya diusahakan sama, yaitu jumlah daun empat lembar dan tingginya sekitar 40-60 cm, sedangkan bejana ketiga berfungsi sebagai penampung larutan yang telah melewati bejana kedua. Melalui pipa, air limbah dari bejana satu dialirkan ke bejana dua dengan kecepatan alir 14 mL/menit. Pada bejana dua dibuat pipa berbentuk S yang diberi lubang pada bagian atas dan dipasang sekitar 5 cm dari dasar bejana sehingga air dari bejana dua mengalir ke bejana tiga tetes demi tetes apabila tinggi muka air dalam pipa telah sama dengan tinggi muka air dalam bejana dua. Pengukuran kualitas air limbah awal (bejana satu) dilakukan sebelum pengaliran dimulai, sedangkan pengukuran kualitas air limbah akhir (bejana tiga) dilakukan setelah pengaliran selesai (3, 6, 9 dan 12 hari untuk larutan ion Cd dan untuk limbah organik selama 3 sampai 27 hari) dengan volume 20 L untuk masing-masingnya. Penentuan Cd dalam air dilakukan pada saat sebelum penyerapan (bejana satu) dan sesudah penyerapan (bejana tiga) dengan menggunakan alat SSA. Penentuan logam Cd yang terakumulasi pada tanaman genjer dilakukan dengan menggunakan metoda destruksi basah menggunakan asam nitrat dan asam sulfat pekat dengan perbandingan 2:1. Sedangkan untuk pengukuran nilai BOD limbah digunakan metoda titrasi Winkler dan nilai COD limbah digunakan metoda titrasi Iodometri. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa tumbuhan genjer ini dapat menyerap ion logam pada konsentrasi 25 mg/L selama 6 hari, yaitu sebesar 22 mg/L, pada hari selanjutnya terjadi penurunan dari kemampuan genjer dalam menyerap ion Cd. Begitu juga untuk penyerapan ion logam pada konsentrasi 50 mg/L dan 75 mg/L juga hanya sampai hari keenam yaitu sebesar 43,6 mg/L dan 62,5 mg/L untuk masing-masingnya, pada hari selanjutnya terjadi penurunan dari kemampuan genjer menyerap ion logam. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tanaman genjer mampu menyerap ion Cd. Semakin tinggi konsentrasi ion Cd yang dialirkan, maka waktu hidup dari tanaman genjer ini semakin pendek.

Actions (login required)

View Item