Repository Universitas Andalas

PERANAN CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT (Capsicum frutescens) PADA BERBAGAI KADAR AIR TANAH

Murniati, Murniati (2008) PERANAN CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT (Capsicum frutescens) PADA BERBAGAI KADAR AIR TANAH. Masters thesis, Program Pascasarjana.

[img]
Preview
PDF (PERANAN CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT (Capsicum frutescens) PADA BERBAGAI KADAR AIR TANAH) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (652Kb) | Preview

Abstract

Budidaya tanaman hortikultura umumnya dilakukan pada lahan kering tanpa irigasi, sementara air merupakan kebutuhan mutlak bagi tanaman tidak terkecuali dengan cabai rawit. Tidak tersedianya air bagi tanaman bisa saja disebabkan karena akar tanaman tidak dapat mengambil air tanah yang sangat rendah. Untuk memperluas kontak akar dengan tanah, dapat digunakan cendawan mikoriza arbuskula, dimana jika cendawan ini dapat bersimbiosis dengan tanaman cabai rawit tentulah akan membantu tanaman dalam penyerapan air dan hara yang lebih baik dengan bantuan hifa eksternalnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : pertumbuhan dan hasil yang terbaik dari tanaman cabai rawit setelah diperlakukan dengan Cendawan Mikoriza Arbuskula atau (CMA) pada berbagai kadar air tanah. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca dan Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang, dimulai pada bulan Juni 1999 sampai Januari 2000. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah : benih cabai rawit varietas lokal, tanah jenis Ultisol, pupuk organik yang berasal dari kotoran sapi, pupuk urea, SP-36 dan KCl, CMA jenis Glomus sp, insektisida Curacron 500 EC dan polybag isi 5 kg media tanam yang tidak berlobang. Penelitian ini menggunakan bentuk faktorial 4 x 3 dan disusun menurut Rancangan Acak Lengkal (RAL) dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah kadar air tanah dengan 4 level yaitu : kadar air tanah 25 % kapasitas lapang, 50% kapasitas lapang, 75% kapasitas lapang dan 100% kapasitas lapang. Faktor kedua adalah bobot inokulum CMA yang terdiri dari : 0 g CMA . tanaman-r, 50 g CMA . tanaman^-1 dan 100 g cMA . tanaman^-1 yang diberikan pada waktu melakukan pembibitan. Sedangkan perlakuan kadar air diberikan 1 minggu setelah tanam. Data hasil penelitian dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis keragaman acak lengkap. Untuk menguji antar perlakuan digunakan Uji Duncan's (DNMRT) dan uji regresi polinomial ortogonal. Hasil dari penelitian ini memberikan informasi bahwa adanya interaksi kadar air tanah dengan cMA. Dengan pemberian inokulum CMA 50 g tanaman^-1 pada tanaman cabai rawit yang diusahakan pada kadar air tanah 75 % kapasitas lapang didapat persentase infeksi CMA tertinggi, dapat mempercepat munculnya bunga dan panen serta memberikan hasil yang baik.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Unit atau Lembaga: Paca Sarjana > Strata 2 > Agronomi
Depositing User: Haryoshi Utami
Date Deposited: 19 Apr 2011 09:14
Last Modified: 12 Oct 2011 07:46
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/11770

Actions (login required)

View Item View Item