Repository Universitas Andalas

POLA INTERAKSI SOSIAL PEDAGANG "GARENDONG" DI KOTA PAYAKUMBUH (STUDI TERHADAP PEDAGANG YANG TERDAFTAR PADA IKATAN PEDAGANG KELILING PASAR IBUH KOTA PAYAKUMBUH)

Akmal, Zaim (2008) POLA INTERAKSI SOSIAL PEDAGANG "GARENDONG" DI KOTA PAYAKUMBUH (STUDI TERHADAP PEDAGANG YANG TERDAFTAR PADA IKATAN PEDAGANG KELILING PASAR IBUH KOTA PAYAKUMBUH). Other thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

[img]
Preview
PDF (POLA INTERAKSI SOSIAL PEDAGANG "GARENDONG" DI KOTA PAYAKUMBUH (STUDI TERHADAP PEDAGANG YANG TERDAFTAR PADA IKATAN PEDAGANG KELILING PASAR IBUH KOTA PAYAKUMBUH)) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (426Kb) | Preview

Abstract

Pedagang garendong muncul sebagai dampak dari krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada pertengahan tahun 1998. Jumlah mereka terus bertambah hingga sekarang mencapai angka 600 orang. Mereka berdagang tidak hanya di Kota Payakumbuh, tapi telah sampai ke daerah Tanah Datar, Kabupaten 50 Kota, Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi, dan bahkan sampai ke perbatasan dengan Propinsi Riau. Masalah penelitian ini adalah bagaimana pola interaksi sosial pedagang garendong di Kota payakumbuh? penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan pola interaksi sosial pedagang garendong dengan sesamanya, dengan distributor tempat membeli dagangan, dan dengan pembeli. Manfaat penelitian ini secara akademis memberikan gambaran tentang pola interaksi sosial pedagang garendong. Secara pragmatis agar dapat memahami permasalahan sosial berdasarkan teori-teori yang dipelajari secara praktis penelitian ini dapat sebagai acuan bagi peneliti lain yang tertarik dengan penelitian terhadap pedagang gorendong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara tidak berstruktur. Unit analisis adalah kelompok, sedangkan sumber analisis adalah individu. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan teknik triangulasi data dengan mencocokkan informasi yang diperoleh dari informan yang satu dengan informan yang lainnya, selain itu juga dengan menggunakan teori interaksi sosial, yang mana menurut Soejono Soekanto secara umum bentuk interaksi sosial terdiri dari kerjasama (cooperative), persaingan (competition), dan pertentangan (confict). Selain itu juga digunakan kosepp solidaritas sosial menurut Durkheim, yang membagi solidaritas sosial atas dua bentuk yaitu solidaritas mekanik dan solidaritas organik. Hasil penelitiannya adalah karakteristik sosial dan ekonomi pedagang garendong, rendahnya tingkat pendidikan, tidak adanya keahlian yang memadai, serta tidak adanya alternatif pekerjaan lain memaksa mereka tetap bekerja sebagai pedagang garendong dengan penghasilan pas-pasan. Interaksi yang tercipta antara mereka berbentuk kerjasama (cooperative) melalui hubungan sosial yang berlangsung harmonis serta penuh rasa kekeluargaan. Walaupun terjadi persaingan, bahkan konflik tapi tidak sampai pada kontak fisik karena mereka menganggap itu sebagai hal biasa dalam perdagangan dan perselisihan itu hanya selesai di lingkungan kerja saja. Juga terlihat adanya suatu bentuk solidaritas mekanik, karena adanya perasaan senasib dan sepenanggungan yaitu berasal dari golongan, status sosial ekonomi sama dan mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Bentuk solidaritas antar sesama pedagang garendong ini adalah saling membantu dan tolong menolong jika salah seorang diantaranya tertimpa musibah.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Unit atau Lembaga: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Depositing User: Haryoshi Utami
Date Deposited: 01 May 2011 00:54
Last Modified: 05 Oct 2011 06:07
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/12214

Actions (login required)

View Item View Item