Repository Universitas Andalas

PENGELOLAAN PENYAKIT LAYU STEWART: PENYAKIT BARU PADA TANAMAN JAGUNG DI INDONESIA MENGGUNAKAN BIOPESTISIDA INDIGENUS

Khairul , Ujang and Rahma, Haliatur (2009) PENGELOLAAN PENYAKIT LAYU STEWART: PENYAKIT BARU PADA TANAMAN JAGUNG DI INDONESIA MENGGUNAKAN BIOPESTISIDA INDIGENUS. Working Paper. Fakultas Pertanian. (Unpublished)

[img] Microsoft Word (PENGELOLAAN PENYAKIT LAYU STEWART: PENYAKIT BARU PADA TANAMAN JAGUNG DI INDONESIA MENGGUNAKAN BIOPESTISIDA INDIGENUS) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (18Mb)

Abstract

Penyakit layu stewart pada tanaman jagung merupakan penyakit baru di Indonesia, penyakit ini belum ada dalam daftar penyakit pada Badan Karantina Tumbuhan Indonesia dan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Departemen Pertanian sampai tahun 2007. Penyakit ini tergolong berbahaya, di luar negeri telah dilaporkan dapat menyebabkan kehilangan hasil sampai 95%. Penelitian ini bertujuan untuk: (a) Mengetahui dan memetakan daerah sebaran bakteri Pantoea stewartii subsp.stewartii (Pnss) penyebab penyakit layu stewart pada daerah sentra produksi jagung di Indonesia (Jawa, Sumatera dan Sulawesi), (b) mengetahui karakter morfologis dan fisiologis dari isolat Pantoea stewartii subsp.stewartii dari berbagai sentra produksi jagung di Indonesia, dan (c) mendapatkan kandididat biopestisida indigenus untuk pengelolaan penyakit layu stewart. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dan laboratorium yang dilaksanakan selama satu tahun. Tahapannya adalah sebagai berikut (1) Penetapan lokasi dan pengambilan sampel. Daerah sampel yang diambil adalah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung,Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Gorontalo (2) Isolasi dan karakterisasi Pnss dari sampel tanaman jagung. Metode yang digunakan adalah metode pengenceran berseri dari sampel tanah dan tanaman jagung terinfeksi, (3) Uji hipersensitivitas, patogenisitas, virulensi dan agresivines, (4) Analisis keragaman isolat bakteri dari berbagai sentra produksi jagung, dan (5) Potensi bakteri rhizosfer indigenus jagung sebagai biopestisida (agen penginduksi ketahanan dan pemacu pertumbuhan) Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit layu stewart ini telah menyebar di daerah sentra produksi jagung di Indonesia dengan insidensi antara 9% - 40% dan severitas antara 12% - 25%). Semua isolat Pnss (56 isolat) yang diisolasi dari daerah sampel menunjukkan ciri–ciri Pnss yaitu: gram negatif, koloni pada medium CPG umur 3 x 24 jam berbentuk bulat, sedikit cembung, berwarna kuning dan permukaan koloni sedikit berlendir, menghasilkan enzim pektinase. Hasil pengamatan terhadap kemampuan Bakteri Rhizosfer Indigenus (BRI) sebagai kandidat bahan aktif biopestisida terdapat 12 isolat menunjukkan kemampuan yang baik sebagai agens penginduksi ketahanan,dan sebagai pemicu pertumbuhan tanaman jagung Isolat BRI asal Kinali 2 (Pasaman Barat) menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam menekan serangan penyakit layu stewart. Sedangkan isolat BRI asal Tilamutu 2 (Gorontalo) memperlihatkan kemampuan yang lebih baik dalam meningkatkan tinggi tanaman dibandingkan isolat BRI yang lain.

Item Type: Monograph (Working Paper)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Unit atau Lembaga: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: SSi diana zulyetti
Date Deposited: 31 May 2010 09:53
Last Modified: 31 May 2010 09:53
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/1309

Actions (login required)

View Item View Item