Repository Universitas Andalas

KARAKTERISTIK FISIK DAN MEKANIK TULANG SAPI JANTAN DENGAN VARIASI UMUR SEBAGAI REFERENSI DESAIN MATERIAL IMPLAN

Nursanti, Merry (2008) KARAKTERISTIK FISIK DAN MEKANIK TULANG SAPI JANTAN DENGAN VARIASI UMUR SEBAGAI REFERENSI DESAIN MATERIAL IMPLAN. Other thesis, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

[img]
Preview
PDF (KARAKTERISTIK FISIK DAN MEKANIK TULANG SAPI JANTAN DENGAN VARIASI UMUR SEBAGAI REFERENSI DESAIN MATERIAL IMPLAN) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (553Kb) | Preview

Abstract

Kasus patah tulang termasuk tinggi di Indonesia. Patah tulang disebabkan oleh berbagai faktor termasuk akibat kecelakaan lalu lintas, bencana alam ataupun osteoporosis. Tulang yang rusak/patah dapat diganti atau disambung dengan material implan. Material fiksasi ataupun pengganti harus memiliki sifat mekanik sama atau mendekati sifat mekanik tulang. Oleh karena itu perlu dilakukannya penelitian dengan menggunakan pengujian mekanik untuk mendapatkan sifat-sifat mekanik dari tulang tersebut dan dikaitkan dengan karakteristik fisiknya. Karakteristik mekanik yang penting untuk tulang adalah kekuatan tarik, modulus elastisitas, dan ketangguhan. Sifat-sifat ini dapat diketahui dengan melakukan pengujian tarik. Pengujian tarik ini dilakukan dengan menggunakan mesin uji tarik (com,ten testing machine) dengan standar ASTM E-8. Berhubung karakteristik tulang kelompok vertebrata hampir saman maka pengujian tulang diwakili dengan tulang sapi dengan alasan lebih mudah dijumpai. Pengujian ini dilakukan terhadap tulang tungkai belakang sapi dengan variasi umur. Dari hasil penelitian didapatkan nilai sifat mekanik pada pengujian tarik, harga kekuatan tarik rata-rata untuk sampel dengan mengabaikan umur hidup adalah 159 MPa, harga regangan rata-rata 0.11 mm/mm, harga modulus elastisitas rata-rata 1.5 GPa dan harga ketangguhan rata-rata adalah 8.9 Joule. Sapi dengan umur 3 tahun mempunyai karakteristik mekanik paling, tinggi disebabkan oleh osteoblast (pembentuk tulang) bekerja maksimal dan lebih banyak zat inorganic daripada zat organic. Zat inorganic terdiri dari kalsium dan fosfat zat kapur yang mcnyebabkan unsur-unsur pengerasan pada tulang. Unsur inilah yang menyebabkan tulang kuat.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Q Science > QC Physics
Unit atau Lembaga: Fakultas MIPA > Fisika
Paca Sarjana > Doktor > Fakultas MIPA > Fisika
Fakultas MIPA > Fisika
Depositing User: Haryoshi Utami
Date Deposited: 18 May 2011 04:48
Last Modified: 06 Oct 2011 07:45
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/13338

Actions (login required)

View Item View Item