Repository Universitas Andalas

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN TINGKAT INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA SABAI NAN ALUIH SICINCIN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010

Ramaita, Ramaita (2008) HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN TINGKAT INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA SABAI NAN ALUIH SICINCIN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010. Other thesis, Fakultas Kedokteran.

[img]
Preview
PDF (HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN TINGKAT INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA SABAI NAN ALUIH SICINCIN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (480Kb) | Preview

Abstract

Insomnia adalah persepsi dimana seseorang merasa tidak cukup tidur atau kualitas tidur yang buruk karena satu atau lebih hal berikut, kesulitan mengawali tidur, sering terbangun tengah malam dan susah untuk kembali tidur, bangun terlalu pagi, atau tidur yang tidak segar. Stres memegang peranan utama terhadap kecendrungan insomnia. Stres akan menyebabkan beberapa otot mengalami ketegangan sehingga mengaktifkan sistem saraf simpatis. Aktifnya saraf simpatis menyebabkan kita tidak dapat santai atau relaks sehingga tidak dapat memunculkan rasa kantuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan tingkat insomnia. Penelitian dilakukan di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin Padang Pariaman dengan 60 responden yang mengalami insomnia. Jenis penelitian ini adalah korelasi dengan desain penelitian cross sectional. Pengumpulan data dilaksanakan pada 9-22 Agustus 2010. Teknik pengambilan sample adalah total sampling. Data tingkat insomnia lansia diukur dengan alat ukut tingkat insomnia Kelompok Studi Psikiatri Biologi Jakarta-Insomnia Rating scale (KSPBJ-IRS) yang telah dimodifikasi sesuai dengan kondisi lansia dan tingkat stres diukur dengan Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42). Analisa hasil penelitian dengan uji Spearman. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang kuat antara tingkat stres dengan tingkat insomnia dengan nilai p=0,000 (p<0,05) dan r=+0,710 dengan arah hubungan positif. Artinya semakin tinggi tingkat stres maka semakin tinggi tingkat insomnia. Disarankan kepada perawat di PSTW untuk memberikan bimbingan konseling karena kondisi psikologis dapat mempengaruhi insomnia.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Unit atau Lembaga: Kedokteran > Program Studi Ilmu Keperawatan
Depositing User: Haryoshi Utami
Date Deposited: 30 May 2011 13:42
Last Modified: 10 Oct 2011 07:38
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/13992

Actions (login required)

View Item View Item