Repository Universitas Andalas

ANALISIS POTENSI WILAYAH KECAMATAN BASO SEBAGAI KAWASAN PRIORITAS (KATAS) UNTUK PENGEMBANGAN SAPI POTONG DI KABUPATEN AGAM

Kesuma, Ade (2008) ANALISIS POTENSI WILAYAH KECAMATAN BASO SEBAGAI KAWASAN PRIORITAS (KATAS) UNTUK PENGEMBANGAN SAPI POTONG DI KABUPATEN AGAM. Other thesis, Fakultas Peternakan.

[img]
Preview
PDF (ANALISIS POTENSI WILAYAH KECAMATAN BASO SEBAGAI KAWASAN PRIORITAS (KATAS) UNTUK PENGEMBANGAN SAPI POTONG DI KABUPATEN AGAM) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (842Kb) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Baso, bertujuan untuk mengetahui (1) Potensi sumber daya alam. (2) Karekteristik sumber daya manusia. (3) Keberadaan teknologi untuk pengembangan sapi potong. (4) Keberadaan kelembagaan bagi pengembangan sapi potong. (5) perkembangan wilayah dan infrastruktur bagi usaha pengembangan sapi potong. (6) strategi-strategi yang aplikatif untuk pengembangan sapi potong di Kecamatan Baso di masa mendatang. Waktu penelitian dari tanggal 2 Maret 2008 sampai dengan tanggal 2 April 2008. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan pendekatan survey. Variabel yang diukur adalah potensi SDA, SDM ditinjau dari karakteristik peternak dan kependudukan, keberadaan teknologi, lembaga- lembaga pendukung, perkembangan wilayah dan infrastruktur serta strategi- strategi yang aplikatif untuk pengembangan sapi potong. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis potensi wilayah dan analisis SWOT. Responden ditetapkan secara simpel random sampling sebanyak 95 KK RTP sapi potong yang tersebar secara proporsional pada lima Nagari yang ada di Kecamatan Baso. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan Baso memiliki potensi yang dapat menunjang pengembangan sapi potong. Kondisi sumber daya alam yang mendukung dibuktikan dengan nilai IDD>2 dengan kapasitas penambahan ternak sebesar 1220 ST. Aspek sumber daya manusia juga medukung untuk dilakukan pengembangan sapi potong ditinjau dari umur peternak yang masih produktif untuk berusaha (45-54=34,74%), pengalaman beternak yang cukup lama (>10 tahun=43%), serta pekerjaan utamanya petani (95%). Disamping itu untuk kelembagaan pendukung yang tersedia adalah dinas peternakan, kelompok peternakan, pos IB, pos keswan, penyuluh, BRI, BPR, AMT, dan LKMA. Dari segi keberadaan teknologi masih kurang, hanya pada teknologi budi daya yang telah menggunakan IB. Dari hasil analisis SWOT, strategi yang dapat diterapkan adalah strategi penetrasi pasar dan strategi pengembangan produk dengan sepuluh alternatif strategi. Yang menjadi strategi prioritas adalah pengadaan bibit unggul dengan pemanfaatan IB, peningkatan SDM dengan mengoptimalkan lembaga pendukung dan optimalisasi pemasaran melalui promosi sentra produksi ke kawasan sekitar.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Unit atau Lembaga: Fakultas Perternakan > Produksi Ternak
Depositing User: Haryoshi Utami
Date Deposited: 07 Jun 2011 02:45
Last Modified: 05 Oct 2011 02:06
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/14429

Actions (login required)

View Item View Item