Repository Universitas Andalas

PENYELBSAIAN SENGKETA PEMEGANG GELAR SAKO DI NAGARI KAPAU KECAMATAN TILATANG KAMANG KABUPATEN AGAM

Yunita, Sari (2008) PENYELBSAIAN SENGKETA PEMEGANG GELAR SAKO DI NAGARI KAPAU KECAMATAN TILATANG KAMANG KABUPATEN AGAM. Other thesis, Fakultas Hukum.

[img]
Preview
PDF (PENYELBSAIAN SENGKETA PEMEGANG GELAR SAKO DI NAGARI KAPAU KECAMATAN TILATANG KAMANG KABUPATEN AGAM) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (553Kb) | Preview

Abstract

Sako adalah milik kaum secara turun temurun menurut sistem matrilineal yang tidak berbentuk material, seperti gelar penghulu, kebesaran kaum, dan penghormatan yang diberikan masyarakat kepadanya. Semua sengketa tentang sako yang timbul dalam masyarakat adat Minangkabau sebelum dilimpahkan ke Pengadilan terlebih dahulu harus diselesaikan oleh penghulu adat atau ninik mamak kaumnya. Sesuai dengan pepatah adat bahwa tidak ada sengketa yang tidak bisa diselesaikan dan tidak ada keruh yang tidak bisa dijernihkan. Salah satu contohnya adalah tentang sengketa pemegang gelar sako yang diselesaikan menurut ketentuan adat suatu nagariladat salingka nagari. Pada hakekatnya penyelesaian sengketa pemegang gelar sako menurut adat dilakukan dengan bijaksana sekali. Tidak seperti berperkara di Pengadilan, nan kalah jadi abu, nan monang jadi baro. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Penyelesaian Sengketa Pemegang Gelar Sako di Nagari Kapau Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam. Adapun masalah yang diangkat yaitu: 1 . Bagaimana proses penyeles aiart sengketa pemegang gelar sako di nagari Kapau Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam. 2. Apa kendala yang dihadapi dalam penyelesaian sengketa pemegang gelar sako di nagari Kapau Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam dan usaha yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut. Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis sosiologis yaitu dengan melihat dan mengkaji bagaimana ketentuan yang ada di dalam undang- undang dan menghubungkannya pada pelaksanaan di lapangan. Berdasarkan hasil penelitian penulis, proses dalam menyelesaikan sengketa pemegang gelar sako berjenjang naik bertangga turun, yakni diselesaikan dalam yang sebuah Paruik, dalam yang Sainduak, dalam yang Barinduak dan apabila sengketa belum juga dapat selesaikan maka penyeles aianrrya diserahkan kepada Kerapatan Adat Ninik Mamak VI Suku. Yang menjadi kendala dalam penyelesaian sengketa pemegang gelar sako di antaranya yaitu para pihak yang bersengketa (antar kemenakannya) tidak setuju dengan keputusan ninik mamak yang sebuah paruik, ninik mamak yang sainduak, ninik mamak yang barinduak dan seringnya musyawarah diundur karena tidak lengkapnya kehadiran seorang ninik mamak dalam npatlmusyawarah. Dan usaha yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalatr dengan mengadakan rapat atau pertemuan antara ninik mamak dengan kemenakannya yang bertujuan mendidik dan membimbing kemenakailnya ser|a mengadakan rapat antar ninik mamak sepesukuan atau antar ninik mamak di nagari Kapau.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: K Law > K Law (General)
Unit atau Lembaga: Fakultas Hukum > Hukum
Depositing User: girl 123 456
Date Deposited: 07 Jun 2011 02:45
Last Modified: 12 Oct 2011 03:28
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/14434

Actions (login required)

View Item View Item