Repository Universitas Andalas

Bargaining Power Perempuan dalam Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan

ASRINI, DIAN NOVI (2008) Bargaining Power Perempuan dalam Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. Other thesis, Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik.

[img] PDF (Bargaining Power Perempuan dalam Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (614Kb)

Abstract

Dalam penelitian ini penulis mendeskripsikan tentang Bargaining Power perempuan dalam kegiatan Simpan Pinjam Perempuan. Fokus penelitian ini di Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal diantaranya adalah melihat kondisi kerniskinan yang ada di Indonesia yang sampai saat ini masih memprihatinkan. Kondisi kemiskinan ini sangat tergambar di perdesaan. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya data yang menyatakan bahwa kemiskinan paling banyak terletak di perdesaan. Selain itu, dalam program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) terjadi kemacetan dalam hal pengembalian yang disebabkan adanya penunggakan dari ibu-Ibu penerima manfaat. Oleh karena itu, fokus penelitian ini adalah melihat bagaimana bargaining power perempuan dalam program simpan pinjam, di Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan serta kendala yang dihadapi dalam melaksanakan program tersebut. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe eksploratif. Teknik pengumpulan data dilakukam dengan wawancara, studi dokumentasi dan observasi. Sementara teknik keabsahan data yang digunakan peneliti menggunakan trianggulasi sumber data. Pemilihan informan dilakukan dengan teknik purpasive sampling. Penelitian ini mengacu pada konsep bargaining power. Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti menarik kesimpulan bahwa bargaining power perempuan dalam kegiatan simpan pinjam ini terlihat sangat lemah dari awal peminjaman sampai kepada pengembalian, kebanyakan penyebab dari ibu- ibu ini tidak bisa mengembalikan uang pinjaman tersebut karena faktor suarni yang mendominasi kehidupannya. Adapun kendala yang dihadapi adalah adanya beberapa kelemahan dalam komunikasi yang tidak jalan antarc pengurus sehingga terjadi miskomunikasi yang berakibat berlarut-larutnya masalah penunggakan, lemahnya Sumber daya dari kelompok serta tidak adanya kriteria dalam merekrut anggota rnenyebabkan pencapaian sasaran untuk rumah tangga miskin tidak maksimal, Disposisi dari kelompok ini tidak jelas, Struktur organisasi pun tidak berperan sebagaimana mestinya sehingga kemacetan pengembalian uang SPP tersebut tidak bisa terselesaikan karena memang dari pengurusnya sendiri yang tidak mau tahu tentang penunggakan kelompok.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: J Political Science > JA Political science (General)
Unit atau Lembaga: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik
Depositing User: Users 342 not found.
Date Deposited: 12 Jul 2011 07:28
Last Modified: 05 Oct 2011 03:09
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/14909

Actions (login required)

View Item View Item