PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KUANTITAS DAN KUALTTAS SPERMATOZOA TIKUS PUTIH JANTAN DEWASA (Rattus norvegicus).

Harahap, V.A Irmayanti (2008) PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KUANTITAS DAN KUALTTAS SPERMATOZOA TIKUS PUTIH JANTAN DEWASA (Rattus norvegicus). Masters thesis, Paca Sarjana.

Preview

PDF (PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KUANTITAS DAN KUALTTAS SPERMATOZOA TIKUS PUTIH JANTAN DEWASA (Rattus norvegicus). ) - Supplemental Material Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (536Kb) | Preview

Abstract

stres merupakan salah satu penyebab menurunnya kuantitas dan kualitas spermatozoa. Bising sebagai bentuk stres fisik dan psikologis mengaktifkan respon sentral dan perifer sistem endokrin. Manci et al, (1988), terah membuktikan bahwa kebisingan dengan intensitas 102 - 114 dB terjadi peningkatan produksi adenocorticotropin hormone (ACTH) dan perubahan sekresi hipotalamus. Aktivasi sistem endokrin sumbu Hipotalamus-Hipofisis-Adrenal melibatkan neurohormon cRH, cRH menuju GnRH dan mengganggu aktivitas kelenjar adenohipofise untuk menghasilkan FSH dan LH, LH dan FSH yang menurun secara umum mengganggu proses spermatogenesis dan khususnya terhadap kuantitas dan kualitas spermatozoa. stres psikologis pada tikus dapat menimbulkan hambatan proses pada tingkat hipotaramus dan menyebabkan gangguan hormonar sehingga mengakibatkan terjadinya kegagaran pada sel leydig dalam mensekresi hormon testosteron (Matthew et al,2002). Kuantitas dan kualitas sperma adalah suatu kondisi atau keadaan yang dimiliki oleh sperma. sperma yang berkualitas adarah sperma yang memiliki keadaan atau kondisi yang normal sehingga mampu untuk membuahi sel ovum. Kuantitas dan kualitas sperma sering menjadi indikator untuk menentukan fertil atau tidaknya spenna yang dimiliki oleh seseorang. Adapun pemeriksaan untuk menguji kuantitas dan kualitas spermato zoa yangdilakukan salah satunya dengan memeriksa jumlah, motilitas dan morfologi spermatozoa

Actions (login required)

View Item