Adrial , Adrial and Harminarti, Nora (2010) FLUKTUASI PADAT POPULASI Anopheles subpictus dan Anopheles sundaicus DI DAERAH ENDEMIK KENAGARIAN SUNGAI PINANG KECAMATAN KOTO XI TARUSAN,KABUPATEN PESISIR SELATAN. Working Paper. FAKULTAS KEDOKTERAN. (Unpublished)
Microsoft Word (FLUKTUASI PADAT POPULASI Anopheles subpictus dan Anopheles sundaicus DI DAERAH ENDEMIK KENAGARIAN SUNGAI PINANG KECAMATAN KOTO XI TARUSAN,KABUPATEN PESISIR SELATAN.)
- Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (32Kb) |
Abstract
Malaria masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat di kecamatan Koto XI Tarusan khususnya di Kenagarian Sungai Pinang. Kecamatan Koto XI Tarusan merupakan daerah yang selalu tinggi kasus malarianya dari 7 kecamatan tainnya di Kabupaten Pesisir Selatan. Upaya pengendalian vektor malaria telah lama dilakukan oleh Dinas Kesehatan setempat, akan tetapi upaya tersebut belum berdasarkan pada data entomologis. Penguasaan aspek entomologis khususnya Fluktuasi padat populasi vektor malaria sang at diperlukan dalam perencanaan pemberantasan malaria. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis nyamuk Anopheles tersangka vektor malaria, mengetahui kepadatan menggigit An. subpictus dan An. sundaicus, mengetahui fluktuasi (pola aktifitas menggigit) nyamuk An. subpictus dan An. sundaicus, menetapkan status vektor malaria berdasarkan kepadatan menggigit orang, menetapkan parity rate dari An. subpictus dan An. sundaicus dan mengetahui fluktuasi dari kepadatan larva An. subpictus dan An. sundaicus. Telah dilakukan penelitian tentang Fluktuasi padat populasi Anopheles subpictus dan An. sundaicus di daerah endemik Kenagarian Sungai Pinang, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan pada bulan Juni sampai bulan September 2005. Penelitian dilakukan sesuai dengan standar WHO, yaitu dengan melakukan penangkapan nyamuk malam hari umpan orang di dalam dan di luar rumah, nyamuk yang istirahat pagi hari, nyamuk Anopheles yang hinggap istirahat di sekitar kandang dan suvai nyamuk pradewasa (larva) berdasarkan tempat perindukannya. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi peningkatan penatalaksanaan pengendalian vektor malaria. Hasil penelitian menemukan 2004 ekor nyamuk Anopheles betina yang teridiri dari 4 spesies yaitu: An. aconitus (16.02 %), An. barbirostris (3.75 %), An. subpictus (44,76%) dan An. sundaicus (35.48 %). Ke empat spesies yang tertangkap dengan umpan orang lebih lebih bersifat eksofagik. Aktivitas menggigit diluar rumah dalam penularan malaria di Kenagarian Sungai Pinang oleh An. aconitus terjadi pukul 20.00-21.00 di luar rumah; An. barbirostris terjadi pukul 19.00-20.00, 23.00 -24.00 dan pukul 04.00-06.00 di luar rumah; An. subpictus terjadi sepanjang malam dengan puncak aktivitas terjadi pukul 22.00-23.00 dan 02.00-03.00 di dalam rumah dan di luar rumah terjadi pukul 19.00-20.00, pukul 23.00-01.00, pukul 03.00- 05.00; An. sundaicus terjadi sepanjang malam dengan puncak aktivitas pukuI22.00-01.00 di dalam rumah dan pukul 20.00-21.00 , pukul 23.00-24.00 dan pukul 03.00-05.00 di luar rumah,. Berdasarkan tempat hinggap istirahat pagi hari, An. subpictus lebih bersifat endofilik dan An. sundaicus bersifat endofilik maupun eksofilik (lebih eksofilik), sedangkankan An. aconitus dan An. barbirostris belum ditemukan tempat istirahatnya. Tempat perindukan yang dapat diidentifikasi adalah An. aconitus, An. kochi, An. subpictus danAn. Sundaicus.
Item Type: | Monograph (Working Paper) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Unit atau Lembaga: | Kedokteran > Program Pendidikan Dokter Kedokteran > Psikologi > Program Pendidikan Dokter Kedokteran > Psikologi > Program Pendidikan Dokter |
Depositing User: | SSi Resta Yanda |
Date Deposited: | 02 Jun 2010 02:35 |
Last Modified: | 26 Sep 2011 03:53 |
URI: | http://repository.unand.ac.id/id/eprint/1507 |
Actions (login required)
View Item |