Bahar , Elizabeth and Zuryati, Rahmadijah (2010) TEKNIK DIAGNOSIS MIKROBIOLOGI DAN HISTOPATOLOGI PADA PEMERIKSAAN TUBERKUSIS EKSTRAPARU (LIMFADENITIS TUBERKULOSIS) UNTUK HASIL YANG OPTIMUM. Working Paper. TEKNIK DIAGNOSIS MIKROBIOLOGI DAN HISTOPATOLOGI PADA PEMERIKSAAN TUBERKUSIS EKSTRAPARU (LIMFADENITIS TUBERKULOSIS) UNTUK HASIL YANG OPTIMUM. (Unpublished)
Microsoft Word (TEKNIK DIAGNOSIS MIKROBIOLOGI DAN HISTOPATOLOGI PADA PEMERIKSAAN TUBERKUSIS EKSTRAPARU (LIMFADENITIS TUBERKULOSIS) UNTUK HASIL YANG OPTIMUM)
- Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (30Kb) |
Abstract
Tuberkulosi atau TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis (M tuberculosis). Di dunia medis dikenal TB paru dan TB ekstraparu, yaitu kuman TB yang hidup diluar organ paru dalam tubuh. Salah satu TB ekstraparu sering menginfeksi kelenjar limfe, terutama pada leher..Adanya pembengkakan kelenjar limfe leher dapat dicurigai penderita limfadenitis tuberculosis, abses oleh kuman-kuman non TB atau suatu keganasan (kanker kelenjar). Kasus pembengkakan kelenjar limfe leher ini diagnosis dapat dilakukan secara Sitologi Patologi Anatomi (Histopatologi) di laboratorium Patologi Anatomi (PA), tentu dengan teknik sitologi biopsy aspirasi jarum halus (BAJAH) sampel atau spesimen diambil. Disini diagnosis tuberculosis dapat ditetapkan adanya bentuk tuberkel (benjolan kecil-kecil) secara mikroskopis. Untuk mikrobiologi dengan pewarnaan BT A dan biakan atau kulltur seharusnya tuberkel dapat dilihat bentuk kumannya. Hal semacam ini tidak dilakukan secara bersamaan kedua diagnosis laboratoriumnya. Telah dilakukan penelitian terhadap pembengkakan kelenjar limfe leher yang dicurigai limfadenitis tuberkulosis dengan sampel berupa cairan BAJAH Disinj dilakukan secara bersamaan diagnosis sitologi patologi anatomi dengan mikrobiologi (BT A mikroskpis dan kultur kuman). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya kuman BT A atau M tuberculosis dan M atypic dari tuberkel. Diharapkan basil penelitian ini dapat meningkatkan suatu diagnosis TB ekstraparu terutama pada kelenjar limfe lebih akurat dan pasti, sehingga pengobatan TB akan lebih tepat sasaran. Hasil penelitian ini memperoleh sebanyak (83,4%) tuberkel positif dan (6,6%) tuberkel negatif dari 30 sampel yang diperiksa. Dari tuberkel positif ditemukan bentuk-bentuk (4%) LKS TB, (48%) LTB, (40%) LTBK daD (8%) PS TB. Sedangkan dari basil diagnosis mikrobiologi dengan pewamaan BTA mikroskopis dan pembiakan atau kultur diperoleh (6,7%) BT A positif dan (93,3%) BT A negatif dari 30 sampel yang diperiksa. Untuk kultur selama 8 minggu tidak ada pertumbuhan koloni kuman BT A, sehingga identifikasi kuman M tuberculosis dan M atypic 0%.
Item Type: | Monograph (Working Paper) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Unit atau Lembaga: | Kedokteran > Program Pendidikan Dokter Kedokteran > Psikologi > Program Pendidikan Dokter Kedokteran > Psikologi > Program Pendidikan Dokter |
Depositing User: | SSi Resta Yanda |
Date Deposited: | 02 Jun 2010 02:36 |
Last Modified: | 26 Sep 2011 03:56 |
URI: | http://repository.unand.ac.id/id/eprint/1516 |
Actions (login required)
View Item |