Repository Universitas Andalas

PERAN PENGHULU DI DALAM NAGARI: SUATU KAJIAN TENTANG PERAN KEPEMIMPINAN ADAT DALAM NAGARI DEWASA INI

Syahrizal, Syahrizal and Irareni, Irareni (2008) PERAN PENGHULU DI DALAM NAGARI: SUATU KAJIAN TENTANG PERAN KEPEMIMPINAN ADAT DALAM NAGARI DEWASA INI. Project Report. Universitas Andalas. (Unpublished)

[img]
Preview
PDF (PERAN PENGHULU DI DALAM NAGARI: SUATU KAJIAN TENTANG PERAN KEPEMIMPINAN ADAT DALAM NAGARI DEWASA INI) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (701Kb) | Preview

Abstract

Kembali ke nagari sekarang pada prinsipnya kembali kepada sistem budaya dan politik lokal. Budaya dan politik lokal Minangkabau sangat erat kaitannya dengan keberadaan penghulu, merekalah yang menjadi pemimpin dalam kelompok kekerabatan. Dalam tradisi nagari di Minangkabau, niniak mamak atau penghulu juga berperan dalam kehidupan politik nagari. sekarang setelah kurang lebih 20 tahun di Sumatera Barat, kehidupan bernagari menghilang dan baru dihidupkan lagi tahun 2000-an, ini menarik untuk melihat bagaimana peran penghulu dalam nagari setelah kembali ke nagari. Terdapat perbedaan peran penghulu dalam nagari sebelum tahun 1980-an dengan setelah kembali ke nagari sekarang ini. Tahun sebelum 1980-an, sebelum nagari menjadi desa, peran penghulu sangat besar dalam pemerintahan nagari. walaupun tidak ada ketentuan umumnya wali nagari pada masa tersebut adalah seorang penghulu. Pada waktu itu lembaga yang ada di nagari hanya KAN dan BPRN dan sebagian besar anggota BPRN adalah anggota KAN. Sekarang sesuai dengan Perda banyak kelembagaan di dalam nagari seperti selain KAN dan BPRN ada MUN, MAMAS, Bundo Kanduang dan Pemuda yang masing-masingnya mempunyai 3 wakil di BPRN. Sekarang peran penghulu dalam nagari tidak sedominan pada masa sebelum tahun 1980-an. KAN tidak terlalu menentukan lagi dalam pemerintahan nagari, tugas KAN adalah mengurus masalah sako dan pusako artinya mengurus masalah- masalah yang berkaitan dengan adat dan harta pusaka. Pemerintahan nagari dominan ditentukan oleh wali nagari dan perangkatnya, wali nagari dalam tugasnya hanya bertanggung jawab pada BPRN yang anggota KAN nya hanya 3 orang. Penghuru umumnya merasa dalam era kembali ke nagari sekarang berbeda dengan yang dulu sekarang penghulu tidak terlalu diperhitungkan.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Unit atau Lembaga: Lembaga Penelitian Unand
Depositing User: Haryoshi Utami
Date Deposited: 24 Oct 2011 01:33
Last Modified: 24 Oct 2011 01:33
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/15708

Actions (login required)

View Item View Item