Repository Universitas Andalas

STUDI EKOLOGI DAN UJI COBA PERTUMBUHAN KERANG BAKAU (Polymesoda Bengalensis L.) DI BEBERAPA TIPE VEGETASI MANGROVE DIKAWASAN MANGROVE PARIAMAN SUMATERA BARAT

Jabang, Jabang and Izmiarti, Izmiarti and Amir, Masril (2010) STUDI EKOLOGI DAN UJI COBA PERTUMBUHAN KERANG BAKAU (Polymesoda Bengalensis L.) DI BEBERAPA TIPE VEGETASI MANGROVE DIKAWASAN MANGROVE PARIAMAN SUMATERA BARAT. Working Paper. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. (Unpublished)

[img] Microsoft Word (STUDI EKOLOGI DAN UJI COBA PERTUMBUHAN KERANG BAKAU (Polymesoda Bengalensis L.) DI BEBERAPA TIPE VEGETASI MANGROVE DIKAWASAN MANGROVE PARIAMAN SUMATERA BARAT) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (30Kb)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang studi ekologi dan uji coba pertumbuhan kerang bakau (Polymesoda Bengalensis L.) di beberapa tipe vegetasi mangrove di kawasan mangrove Pariaman Sumatera Barat dengan tujuan untuk mengetahui jumlah, kepadatan populasi dan distribusinya dengan harapan untuk dikembangkan kearah budidaya serta mengetahui laju pertumbuhan populasi kerang P. bengalensis pada tipe vegetasi mangrove yang berbeda dan berguna dalam upaya pemeliharan dan konservasi kerang P. bengalensis pada kondisi habitat alaminya. Pengkoleksiaan sampel dilakukan pada Maret-Oktober 2005. Lokasi pengambilan sampel kerang P. bengalensis di kawasabn mangrove Gasan Gadang dan Naras Pariaman. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metoda survei, teknik pengambilan sampel secara sistematik sampling. Lokasi penelitian dilakukan di dua kawasan mangrove yaitu (1) perairan hutan mangrove Gasan Gadang yang di dominasi oleh berjenis-jenis pohon mangrove yaitu jenis Acanthus dan Soneratia dan (II) Kawasan hutan mangrove Naras Pariaman yang hanya ditumbuhi oleh pohon Nipha. Tiap-tiap lokasi dibagi atas 21 sampai 24 stasiun, masing-masing stasiun diambil 3 ulangan. Stasiun ini di bagi 3 kelompok (starata) yaitu dari daerah dekat pantai kearah darat jauh dari pantai. Sedangkan untuk percobaan pertubuhan kerang P. bengalensis dilakukan pada dua lokasi yaitu pada area yang bisa diduga untuk budidaya kerang P. bengalensis yaitu pada Gasan Gadang Pariaman dan Naras Pariaman pada tambak-tambak penduduk. Faktor fisika kimia diukur setiap kali pengukuran pertumbuhan kerang dan saat pengambilan sampel dilapangan. Faktor fisika-kimia yang diukur adalah temperatur dengan termometer, salinitas dengan hendrefratometer, pH dengan kertas pH universal, oksigen terlarut dengan metoda titrasi dan keadaan substrat. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa kerang bakau P. bengalensis di kawasan mangrove Gasan Gadang dan mangrove Naras Pariaman memiliki variasi jumlah dan ukuran pada setiap stasiun pengambilan sampel. Laju pertumbuhan kerang P. bengalensis di perairan mangrove Gasan Gadang lebih tinggi dibandingkan dengan perairan mangrove Naras Pariaman. Rata-rata laju pertumbuhan kerang P. bengalensis berbeda pada masing-masing ukuran. Rata-rata laju pertumbuhan kerang P. bengalensis di Gasan Gadang ukuran 2 cm yaitu 0,016 cm/ind./30 hari, ukuran 3 cm 0,085 cm/ind./30 hari, ukuran 4 cm 0,062 cm/ind./30 hari dan 5 cm 0,039 cm/ind./30 hari. Pada mangrove Naras rata-rata laju pertumbuhan kerang P. bengalensis ukuran 2 cm yaitu 0,011 cm/ind./30 hari, ukuran 3 cm 0,034 cm/ind./30 hari, ukuran 4 cm 0,026 cm/ind./30 hari, dan ukuran 5 cm 0,011 cm/ind./30 hari. Laju pertumbuhan kerang P. bengalensis dipengaruhi oleh makanan yang tersedia di habitat dan faktor fisiologis dan mofologi kerang tersebut. Dari segi fisiologis kerang P. bengalensis tergantung salinitas periran dan segi morfologi bahwa kerang tersebut memiliki inhalant siphoin yang sangat tergantung salinitas peraiaran dan segi morfologi bahwa kerang tersebut memiliki inhalant siphon yang sangat tergantung kualitas perairan. Dari semua data yang dikumpulkan bahwa populasi kerang P. bengalensis populasinya sudah mulai menurun. Untuk menjaga kelestarian populasi kerang P. bengalensis perlu adanya beberapa hal yang harus dilakukan yaitu menjaga hutan mangrove sebab tanpa mangrove kerang tersebut akan hilang dihabitat alaminya, faktor fisika kimia juga harus dijaga seperti salinitas, oksigen terlarut dan keadaan substrat. Kerang bakau P. bengalensis di kawasan mangrove Gagasan Gadang dan Naras Pariaman masih terjaga karena semua ukuran kerang tersebut ditemukan dihabitatnya. Dengan kata lainnya proses reproduksi kerang bakau tersebut masih normal.

Item Type: Monograph (Working Paper)
Subjects: Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Unit atau Lembaga: Fakultas MIPA > Biologi
Paca Sarjana > Doktor > Fakultas MIPA > Biologi
Fakultas MIPA > Biologi
Depositing User: SSi Santi Ariningsih
Date Deposited: 01 Jun 2010 15:37
Last Modified: 26 Sep 2011 08:00
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/1615

Actions (login required)

View Item View Item