PERUBAHAN KULTUR PERUSAHAAN ANAK ANGKAT: STUDI TENTANG INDUSTRI BORDIR DI KOTAMADYA BUKITTINGGI

Alfitri, Alfitri and Azwar, Azwar and Chatra, Emeraldy and Masri, Machdaliza and Hanandini , Dwiyanti (2008) PERUBAHAN KULTUR PERUSAHAAN ANAK ANGKAT: STUDI TENTANG INDUSTRI BORDIR DI KOTAMADYA BUKITTINGGI. Project Report. Universitas Andalas. (Unpublished)

Preview

PDF (PERUBAHAN KULTUR PERUSAHAAN ANAK ANGKAT: STUDI TENTANG INDUSTRI BORDIR DI KOTAMADYA BUKITTINGGI) - Supplemental Material Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (365Kb) | Preview

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif-deskriptif yang mencoba memahami kultur perusahaan bordir yang telah mendapat pembinaan dari Bapak-Angkat. Maka penelitian ini diberi judul "Perubahan Kultur Perusahaan Anak Angkat: Studi Kasus tentang Industri Bordir di Kotamadya Bukittinggi". Adapun yang menjadi kajian atau hal yang akan diteliti adalah kultur dari hubungan sosial antara majikan dengan anak jahit serta antar sesama anak jahit. Disamping itu mencoba memahami disiplin kerja dari anak jahit yang merupakan cerminan dari peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan bordir tersebut. Setelah perusahaan bordir ini menjadi atau mendapat pembinaan dari Bapak-Angkat secara asumtif akan mempengaruhi kultur perusahaan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode check and recheck, dimana peneliti bergerak ke lapangan berdasarkan data sekunder di kantor Departemen Perindustrian Tingkat II Kotamadya Bukittinggi. Kemudian dari data sekunder tersebut dilacak ke lapangan yang dijadikan informan penelitian. Metode pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang disertai dengan indepth interview. Data yang dikumpulkan adalah data perusahaan, kondisi perusahaan, bukan data individual atau pribadi pemilik perusahaan. Berdasarkan data yang didapatkan di lapangan, maka disimpulkan bahwa setelah perusahaan bordir ini mendapat pembinaan dari Bapak Angkat, tidak mempengaruhi kultur perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan perusahaan bordir tersebut hanya mendapat pembinaan berupa modal kerja. Sedangkan bentuk pembinaan lainnya tidak diberikan oleh Bapak-Angkat. Kalau ada perubahan terhadap kultur perusahaan tersebut, bukan disebabkan intervensi dari Bapak-Angkat melainkan inisiatif dari perusahaan itu sendiri.

Actions (login required)

View Item