HARTA PERKAWINAN PADA MASYARAKAT MINANGKABAU DI LIMA KAMU DAN SUNGAI TARAB KABUPATEN TANAH DATAR.

DARMILIS, DARMILIS (2008) HARTA PERKAWINAN PADA MASYARAKAT MINANGKABAU DI LIMA KAMU DAN SUNGAI TARAB KABUPATEN TANAH DATAR. Project Report. UNAND. (Unpublished)

Preview

PDF (HARTA PERKAWINAN PADA MASYARAKAT MINANGKABAU DI LIMA KAMU DAN SUNGAI TARAB KABUPATEN TANAH DATAR. ) - Supplemental Material Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (462Kb) | Preview

Abstract

Selama ini menurut adat dikenal luas, seperti sering disebut oleh ninik-mamak/ pemuka adat di Minangkabau, bahwa harta bawaan, harta dapatan/tepatan, harta suarang dan harta sakutu. kalau terjadi pecahnya perkawinan maka akan berlaku apa yang lazim di ungkapkan dalam kata kata adat : bawaan Kembali, dapatan tingga, sakutu di balah. Undang-undang No.1 tahun 1974 tentang perkawinan mengatur pula tentang harta perkawinan, selanjutnya disini UUPN sebagai singkatan Undang-undang Perkawinan Nasional. UUPN pada umumnya hanya menyebut 2 macam harta perkawinan yaitu harta bersama dan harta bawaan suami dan istri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengolah serta menganalisis data tentang harta perkawinan dewasa ini. Dalam hal ini ingin diketahui kenayataan yang hidup lebih-lebih setelah berlakunay UUPN.

Actions (login required)

View Item