ABRIZAL, YAN (2010) PRAKTEK HARI ADAT BASANDI SYARAK (HABSYAR) SEBAGAI SALAH SATU BENTUK REVITALISASI NAGARI ADAT (Studi Kasus: Praktek Habsyar di Nagari VII Koto Talago Kecamatan Guguak Kabupaten 50 Kota). Other thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
|
PDF (PRAKTEK HARI ADAT BASANDI SYARAK (HABSYAR) SEBAGAI SALAH SATU BENTUK REVITALISASI NAGARI ADAT (Studi Kasus: Praktek Habsyar di Nagari VII Koto Talago Kecamatan Guguak Kabupaten 50 Kota) )
- Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (121Kb) | Preview |
Abstract
Penelitian ini dilakukan di Nagari VII Koto Talago, Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota, yang dilatar belakangi oleh adanya Program Revitalisasi Nagari Adat di Kabupaten Lima Puluh Kota, dan diwujudkan dalam bentuk Pelaksanaan Habsyar (Hari Adat Basandi Syarak) di Nagari VII Koto Talago, dengan tujuan mengembalikan tatanan nagari yang sesuai dengan adat basandi syarak, syarak basnadi Kitabullah, yaitu kembali ketatanan adat asli Minangkabau. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana praktek dan pelaksanaan Habsyar di nagari, yaitu berupa perubahan sosial yang terjadi selama Habsyar ditetapkan, serta kendala dan upaya yang dirasakan oleh masyarakat Nagari VII Koto Talago demi tercapainya tujuan Habsyar tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mencari informan melalui cara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan dan wawancara. Hasil dari penelitian ini dapat menjelaskan dalam pelaksanaan atau praktek Habsyar ini ada beberapa unsur nagari yang terlibat baik itu dalam pembuat kebijakan mengenai Habsyar ini, maupun yang mengawasi jalannya praktek Habsyar di Nagari VII Koto Talago. Unsur nagari tersebut seperti pemerintahan Nagari, BAMUS, KAN dan niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang, pemuda serta dubalang. Secara umum, partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Habsyar ini cukup baik, walaupun masih ada sebagian dari masyarakat yang merasa tidak peduli terhadap program ini, namun itu tidak menghalangi jalannya program Habsyar tersebut. Pemerintahan nagari bekerjasama dengan unsur-unsur nagari yang terlibat, terus melakukan evaluasi dan sosialisasi program Habsyar ini sampai sekarang untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi seperti, lemahnya pengawasan lapangan, tipisnya pengetahuan masyarakat tentang adat dan yang lainnya agar tercapainya tujuan yang sesuai dengan harapan masyarakat, pemerintah nagari beserta unsur nagari serta pemerintahan daerah. Berjalannya program Habsyar di Nagari VII Koto Talago telah membawa perubahan yang berarti dalam kehidupan masyarakat, seperti semakin terjalinnya hubungan yang baik antara mamak dan kemenakan, hubungan antar suku, dan kekerabatan diantara masyarakat karena adanya pertemuan sosialisasi yang rutin, berkurangnya penyakit masyarakat (pekat) seperti berjudi karena adanya larangan dalam Habsyar, kenakalan remaja, bertambahnya pengetahuan masyarakat tentang adat salingka nagari.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology |
Unit atau Lembaga: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi |
Depositing User: | masanori sari ariningsih |
Date Deposited: | 04 Feb 2012 04:39 |
Last Modified: | 04 Feb 2012 04:39 |
URI: | http://repository.unand.ac.id/id/eprint/17319 |
Actions (login required)
View Item |