SAPUTRA, MUHAMMAD INDRA (2010) PENGGUNAAN EKSTRAK AIR DAUN SERAI WANGI (Andropogon nardus L.) UNTUK PENGENDALIAN JAMUR Erysiphe cichoracearum D.C ex. Merat PENYEBAB PENYAKIT TEPUNG (Powdery Mildew) PADA MENTIMUN (Cucumis sativus Linn). Other thesis, Fakultas Pertanian.
|
PDF (PENGGUNAAN EKSTRAK AIR DAUN SERAI WANGI (Andropogon nardus L.) UNTUK PENGENDALIAN JAMUR Erysiphe cichoracearum D.C ex. Merat PENYEBAB PENYAKIT TEPUNG (Powdery Mildew) PADA MENTIMUN (Cucumis sativus Linn))
- Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (51Kb) | Preview |
Abstract
Daun serai wangi (Andropogon nardus L) merupakan salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai fungisida nabati untuk mengendalikan penyakit tepung. Sejauh ini belum ada laporan konsentrasi yang efektif untuk mengendalikan jamur Erysiphe cichoracearum. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi ekstrak air daun serai wangi yang efektif dalam mengendalikan jamur Erysiphe cichoracearum. Penelitian ini terdiri atas dua tahap: Tahap I, pengujian secara in vitro menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan pada tahap pertama adalah beberapa konsentrasi ekstrak air daun serai wangi yaitu 0, 3, 4, 5, dan 6 % . Parameter yang diamati adalah tingkat hambatan relatif. Tahap II, pengujian in planta menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan tahap kedua merupakan 3 hasil terbaik tahap I ditambah fungisida sintetik, terdiri dari konsentrasi 0, 4, 5, 6, dan propineb 0,3 %. Parameter yang diamati adalah persentase daun terserang, intensitas serangan, jumlah buah perbatang, berat buah perbatang. Data hasil penelitian dianalisis secara sidik ragam dan dilanjutkan Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Pemberian ekstrak air daun serai wangi dapat menekan pertumbuhan dan serangan jamur Erysiphe cichoracearum pada tanaman mentimun. 2.Semakin tinggi konsentrasi semakin sedikit perkecambahan konidia. 3. Konsentrasi yang efektif untuk pengendalian penyakit tepung adalah 4 % dengan efektivitas penekanan persentase daun terserang 85,8 % dan intensitas serangan 92,87 %. Sedangkan untuk peningkatan hasil adalah 6 % dengan efektivitas peningkatan hasil 178,96 %, kemampuan ini sama dengan fungisida propineb.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Unit atau Lembaga: | Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman |
Depositing User: | masanori sari ariningsih |
Date Deposited: | 31 Jan 2012 15:34 |
Last Modified: | 31 Jan 2012 15:34 |
URI: | http://repository.unand.ac.id/id/eprint/17325 |
Actions (login required)
View Item |