LILIMIWIRDI, LILIMIWIRDI (2010) EUFEMISME DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU DI KOTA PADANG. Masters thesis, Program Pascasarjana Unand.
|
PDF (EUFEMISME DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU DI KOTA PADANG)
- Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (132Kb) | Preview |
Abstract
Eufemisme merupakan gaya penghalus makna yang dimiliki oleh semua bahasa. Eufemisme hadir di berbagai ranah kehidupan, baik di desa, maupun di kota. Salah satu tempat yang diambil dalam penelitian ini adalah Kota Padang. Penelitian ini dianalisisnya dengan mengkalaborasikan dua pendekatan, yaitu linguistik dan nonlinguistik. Populasi penelitian ini adalah tuturan eufemisme dalam masyarakat Minangkabau di Kota Padang. Sampelnya diambil dari beberapa kelompok sosial masyarakatnya pada bulan September 2009 sampai dengan Juni 2010. Eufemisme dianalisis dari segi bentuk, wujud, makna, fungsi, ideologi, dan nilai. Dari segi bentuk, eufemisme ditemukan berbentuk kata, frase, klausa, kalimat, idiom, penyingkatan, angka, pengulangan, dan istilah asing. Eufemisme yang paling banyak ditemukan berbentuk kata dan frase. Wujud eufemisme yang ditemukan adalah berwujud benda dan binatang, bagian tubuh, profesi, penyakit, aktivitas, peristiwa, sifat/keadaan, tempat, manusia, tumbuh-tumbuhan, harga dan jumlah. Oleh karena adanya penghalusan, makna eufemisme itu tidak stabil, seperti terjadi pengaburan, penyimpangan, dan pembelokan. Selain itu, makna eufemismenya juga terdapat perluasan, penyempitan, ameliorasi, peyorasi, dan asosiasi. Berdasarkan fungsinya eufemisme dibagi menjadi tiga bagian, yaitu (1) Sebagai penghalus makna, meliputi fungsi ramah-tamah, penghormatan, pertanggungjawaban, dan ekonomi; (2) Eufemisme untuk menjaga ketabuan; (3) eufemisme untuk menyugesti sesuatu yang tidak menyenangkan meliputi fungsi pengendalian, kesangsian, kecurigaan, penipuan, kebohongan, menghindari kesalahpahaman, dan kehancuran. Melalui eufemisme, juga ditelusuri ideologi dan nilai yang dipakai di dalam masyarakatnya. Ideologi yang ditemukan adalah keagamaan, sosialisme, materialisme, adat istiadat, etika atau moral, dan estetika. Kemudian, nilai yang ditemukan adalah nilai religius (Islam), kepercayaan (kekuatan supranatural), kebersamaan, kasih-sayang, kearifan, kecurigaan, kebohongan, kewaspadaan, kesetaraan, ekonomi dan penawaran, kesangsian, ketakutan/kengerian, adat istiadat, etika, dan estetika.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Unit atau Lembaga: | UNSPECIFIED |
Depositing User: | masanori sari ariningsih |
Date Deposited: | 25 Jan 2012 23:29 |
Last Modified: | 25 Jan 2012 23:29 |
URI: | http://repository.unand.ac.id/id/eprint/17373 |
Actions (login required)
View Item |