STATUS KANDUNGAN MINERAL PADA SAPI YANG BUNTING DAN TIDAK BUNTING SETELAH DI IB DI KECAMATAN KETAPING KABUPATEN PADANG PARIAMAN

KURNIAWAN, RIKI (2010) STATUS KANDUNGAN MINERAL PADA SAPI YANG BUNTING DAN TIDAK BUNTING SETELAH DI IB DI KECAMATAN KETAPING KABUPATEN PADANG PARIAMAN. Other thesis, Fakultas Peternakan.

Preview

PDF (STATUS KANDUNGAN MINERAL PADA SAPI YANG BUNTING DAN TIDAK BUNTING SETELAH DI IB DI KECAMATAN KETAPING KABUPATEN PADANG PARIAMAN) - Supplemental Material Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (161Kb) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan mineral serum pada sapi yang di IB di Kecamatan Ketaping Kabupaten Padang Pariaman. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah darah sapi sebanyak 40 ekor diantaranya yaitu 20 ekor sapi yang bunting dan 20 ekor sapi tidak bunting setelah di IB 1-3 kali. Sampel darah dianalisis dengan metoda AAS. Kandungan mineral yang dianalisis terdiri dari Ca,P, Mg, Fe dan Zn. Data dianalisis dengan menggunakan Uji t . Hasil penelitian mendapatkan kandungan mineral serum pada sapi bunting dan tidak bunting berbeda sangat nyata (P<0.01). Dengan rataan kandungan mineral Ca yaitu 7,0 ± 4,9 mg/dl sapi bunting dan 12,7 ± 6,5 mg/dl sapi tidak bunting, sedangkan P tinggi pada sapi bunting 2,7 ± 1,59 mg /dl dan 1,8 ± 1,2 mg/dl sapi tidak bunting. Untuk mineral Mg adalah tinggi pada sapi bunting 1,38 ± 0,79 mg/dl daripada sapi tidak bunting 0,41 ± 0,11 mg/dl.Untuk mineral Fe tinggi pada sapi bunting 0,65 ± 0,06 Mg/dL dan pada sapi tidak bunting 0,6 ± 0,04 mg/dl dan Zn adalah tinggi pada sapi tidak bunting yaitu 0,2 ± 0,15 mg/dl dan 0,11 ± 0,07 mg/dl pada sapi bunting. Efisiensi reproduksi sapi yang di IB pada Kecamatan Ketaping ini cukup baik dengan angka kebuntingan ( CR ) adalah 37,34 % dan S/C adalah 2,1 didapatkan pada paritas ketiga.

Actions (login required)

View Item