Repository Universitas Andalas

ANALISIS BENTUK-BENTUK KERJASAMA PETANI DENGAN LEMBAGA-LEMBAGA PENDUKUNG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KAKAO DI KENAGARIAN SIKUCUR KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN

RIDA, WIRA NOVIATI (2010) ANALISIS BENTUK-BENTUK KERJASAMA PETANI DENGAN LEMBAGA-LEMBAGA PENDUKUNG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KAKAO DI KENAGARIAN SIKUCUR KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN. Other thesis, Fakultas Pertanian.

[img]
Preview
PDF (ANALISIS BENTUK-BENTUK KERJASAMA PETANI DENGAN LEMBAGA-LEMBAGA PENDUKUNG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KAKAO DI KENAGARIAN SIKUCUR KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN ) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (74Kb) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan kerjasama petani dengan lembaga-lembaga pendukung yang merupakan salah satu langkah dalam pengembangan agribisnis kakao. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2011. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pihak-pihak atau lembaga-lembaga pendukung yang berhubungan dengan petani untuk pengembangan agribisnis kakao dan menganalisis bentuk-bentuk kerjasama antara petani dengan lembaga-lembaga pendukung pengembangan agribisnis kakao di Kenagarian Sikucur Kecamatan V Koto Kampung Dalam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan sampel sebanyak 30 orang petani yang diambil secara sengaja (purposive sampling). Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk kerjasama petani dengan lembaga-lembaga pendukung pengembangan agribisnis kakao diantaranya adalah : Bentuk-bentuk kerjasama petani dengan lembaga-lembaga pendukung yang berhubungan petani untuk pengembangan agribisnis kakao di hubungkan dengan Subsistem-subsistem agribisnis yaitu sebagai berikut : 1). Subsistem agribisnis hulu yaitu hubungan petani dengan pedagang saprodi dalam bentuk kerjasama spontan, hubungan petani dengan produsen pupuk, distributor dan pemerintah (subsidi pupuk) adalah interaksi kerjasama secara tidak langsung. Sedangkan hubungan petani dengan PPL dalam kerjasama langsung dan kerjasama asimilasi dan hubungan petani dengan kelompok tani yaitu Kerjasama asimilasi, 2). Subsistem agribisnis usahatani yaitu hubungan petani dengan kelompok tani, PPL, koperasi, LKMA, BRI/BPR dan faktor-faktor produksi yaitu modal, tenaga kerja dan lahan. Hubungan petani dengan koperasi adalah kerjasama asimilasi. Hubungan petani dengan LKMA adalah kerjasama asimilasi. Sedangkan hubungan petani dengan BRI/BPR adalah kerjasama kontrak. Hubungan petani dengan Dipertabun dan Diskoperindag yaitu penunjang kegiatan. Hubungan petani sampel dengan PPL dalam bentuk kerjasama langsung/pembinaan dan kerjasama asimilasi. Hubungan petani sampel dengan kelompok tani/Gapoktan yaitu kerjasama asimilasi dan hubungan petani dengan LSM dalam bentuk kerjasama kontrak, 3). Subsistem agribisnis hilir yaitu hubungan petani sampel dengan pedagang pengumpul, KPP dan Diskoperindag/Dipertabun. Hubungan petani sampel dengan pedagang pengumpul yaitu kerjasama spontan. Petani sampel bebas menjual kakaonya kepada pedagang pengumpul manapun, dan juga bisa menjual kepada KPP (koperasi produksi pertanian), dan hubungan antara petani sampel dengan KPP adalah penunjang kegiatan. Hubungan petani sampel dengan Diskoperindag yaitu penunjang kegiatan.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Unit atau Lembaga: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: masanori sari ariningsih
Date Deposited: 24 Jan 2012 14:35
Last Modified: 24 Jan 2012 14:35
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/17637

Actions (login required)

View Item View Item