Repository Universitas Andalas

Tanaman kentang (So/anum tuberosum L) di dataran medium dari aspek budidaya dalam sistem tumpangsari kentang/jagung

Syarif, Zulfadly (2010) Tanaman kentang (So/anum tuberosum L) di dataran medium dari aspek budidaya dalam sistem tumpangsari kentang/jagung. Working Paper. Fakultas Pertanian. (Unpublished)

[img] Microsoft Word (Tanaman kentang (So/anum tuberosum L) di dataran medium dari aspek budidaya dalam sistem tumpangsari kentang/jagung) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (31Kb)

Abstract

Penelitian telah dilakukan untuk mengkaji pengaturan waktu tanam jagung dalam sistem tumpangsari kentang/jagung dengan penutupan tanah dengan mulsa jerami padi yang berkaitan dengan pertumbuhan dan hasil kentang serta efisiensi penggunaan lahan. Percobaan dilakukan di dataran medium dengan elevasi 500 m apt seJak bulan Mei 2005 sampai September 2005. Tujuan percobaan adalah diperolehnya ketetapan apakah tanaman kentang perlu atau tidak perlu ditanam dalam sistem tumpangsari kentang/ jagung dengan waktu tanam jagung yang tepat di lokasi dengan elevasi 500 m dpl. dataran medium. Pada percobaan dikaji 8 kombinasi lengkap dua faktor. Sebagai faktor pertarna adalah waktu tanam jagung 7 hari sebelum tanam kentang, bersamaan dengan waktu tanam kentang, 7 hari setelah tanam kentang, dan 14 hari setelah tanam kentang dan tanaman kentang ditanam dengan penutupan tanah dengan mulsa jerami padi dan tanpa penutupan tanah dengan mulsa jerami padi sebagai faktor kedua, dalam Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ulangan. Pengunduran waktu tanarn jagung sesudah waktu tanam kentang sampai batas 14 hari menyebabkanjumlah umbi kecil (<30 g) meningkat, sedangkanjumlah umbi sedang (30-60 g) dan besar (>60 g) menurun. Hasil umbi tanaman kentang per ha yang lebih tinggi dicapai pada tanaman kentang yang tanahnya ditutupi dengan mulsa jerami padi dibandingkan dengan tanah tanpa mulsa jerami padi. Pengunduran waktu tanam jagung sesudah waktu tanam kentang sampai batas tertentu meningkatkan basil umbi kentang. Basil umbi tertinggi di capai pada waktu tanam jagung 7 hari setelah tanam kentang (19.80 t ha-l) dan diikuti oleh yang bersamaan dengan tanam tanarnan kentang dengan hasil umbi seberat 17.26 t ha-l. Hasil pipilan jagung per ha tertinggi di capai pada tanaman jagung di tanam 7 sebelum tanan tanaman kentang baik pada tanah yang ditutupi mulsa maupun pada yang tidak ditupi mulsa masing-masing 3.24 t ha-l dan 3.05 t ha-l . Efisiensi penggunaan lahan pada tanaman kentang dengan penutupan tanah dengan mulsa jerami padi pada tanaman jagtlng ditanam 7 hari setelah tanam kentang nilai efisiensinya 36 %, bersamaan dengan tanaman kentang 28 %, 7 bari sebelum tanam kentang 20 %, dan 14 hari setelah tanam kentang adalah 15%, sedangkan deng~n tanaman kentang tidak pakai mulsa jerami padi efisiensi penggunaan lahan bersama tanaman jagung ditanam 7 hari setelah tanam kentang adalah 26 %, 14 hari setelah tanam kentang 12 %, 14 hari setelah tanam kentang 19 %, dan 7 bari sebelum tanarn kentang yaitu 11 %.

Item Type: Monograph (Working Paper)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Unit atau Lembaga: Fakultas Pertanian > Agronomy
Depositing User: SSi Santi Ariningsih
Date Deposited: 02 Jun 2010 08:06
Last Modified: 26 Sep 2011 06:37
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/1787

Actions (login required)

View Item View Item