Repository Universitas Andalas

KADAR TESTOSTERON DARAH DAN GAMBARAN HISTOLOGIK SEL-SEL LEYDIG TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) JANTAN DEWASA SETELAH PEMBERIAN MONOSODIUM GLUTAMAT PERORAL

Iryani, Detty (2010) KADAR TESTOSTERON DARAH DAN GAMBARAN HISTOLOGIK SEL-SEL LEYDIG TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) JANTAN DEWASA SETELAH PEMBERIAN MONOSODIUM GLUTAMAT PERORAL. Majalah Kedokteran Andalas, 27 (2. ). ISSN 0126 – 2092

[img] Microsoft Word
Download (28Kb)
[img] Microsoft Word (KADAR TESTOSTERON DARAH DAN GAMBARAN HISTOLOGIK SEL-SEL LEYDIG TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) JANTAN DEWASA SETELAH PEMBERIAN MONOSODIUM GLUTAMAT PERORAL ) - Published Version
Download (381Kb)

Abstract

Komponen utama Monosodium Glutamat adalah glutamat yang bersifat eksitotoksin. Banyak penelitian menunjukkan bahwa pemberian MSG pada hewan coba menimbulkan disfungsi reproduksi dan endokrin yang multipel. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian MSG terhadap kadar testosteron darah dan gambaran morfologi sel Leydig, diameter inti serta jumlah sel Leydig pada tikus putih jantan dewasa. Sebanyak 24 ekor tikus putih jantan, umur 10-12 minggu, sehat, berat 150-190 gram, di bagi secara random menjadi 4 kelompok, masing-masing 6 ekor tikus. Sebelum perlakuan tikus di adaptasikan selama 10 hari. Kelompok I, kontrol di beri akuades 3 ml/hari, kelompok II, III dan IV masing-masing di beri MSG 2400, 4800 dan 9600 mg/kgBB/hari. Semua tikus di beri perlakuan peroral selama 49 hari, pada hari ke 50 di ambil darahnya untuk pemeriksaan kadar testosteron, kemudian dikorbankan dan di ambil testisnya untuk di buat preparat histologik. Pengukuran kadar testosteron dilakukan dengan metoda ELISA (Immulite Testosteron), sedangkan pembuatan preparat histologik dilakukan dengan metoda parafin dan pewarnaan H-E. Kadar testosteron terlihat menurun pada kelompok perlakuan MSG tetapi pengujian secara statistik dengan analisis varian menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna (p=0,994). Terjadi pengecilan diameter inti dan penurunan jumlah sel Leydig pada kelompok perlakuan MSG secara bermakna (p<0,05). Pengamatan terhadap berat testis pada keempat kelompok menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna (p=0,485). Kesimpulan, pemberian MSG pada tikus putih jantan dewasa tidak mempengaruhi kadar testosteron darah dan berat testis tetapi mengecilkan diameter inti dan menurunkan jumlah sel Leydig. Kata kunci : MSG, testosteron, sel Leydig, testis, Rattus Norvegicus

Item Type: Article
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Unit atau Lembaga: Kedokteran > Program Pendidikan Dokter
Kedokteran > Psikologi > Program Pendidikan Dokter
Kedokteran > Psikologi > Program Pendidikan Dokter
Depositing User: SSi diana zulyetti
Date Deposited: 21 May 2010 03:35
Last Modified: 21 Sep 2011 08:05
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/180

Actions (login required)

View Item View Item