IMEL, FITRIANI
(2010)
HUBUNGAN ASUPAN SERAT DAN CAIRAN DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL
SABAI NAN ALUIH SICINCIN TAHUN 2010.
Penelitian, Fakultas Keperawatan
.
Abstract
Usia lanjut merupakan proses yang tidak dapat dihindari. Konstipasi sering terjadi pada usia lanjut. Konstipasi yang terjadi pada lansia sebagian besar berhubungan dengan penurunan mobilitas colon terbatas ke anorektum. Pencegahan yang sederhana untuk mengatasi terjadinya konstipasi adalah dengan meningkatkan konsumsi serat yang cukup dan dianjurkan minum air sesuai dengan kebutuhan tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan konsumsi serat makanan pada lansia dan intake cairan yang terjadi pada kejadian konstipasi pada lansia. Penelitian ini adalah studi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah semua lansia yang dibina di Panti Sosial Sabai Nan Aluih Sicincin, yaitu 99 orang. Hasil penelitian univariat menunjukkan lebih dari separuh 37 orang (37,4%) mengalami kejadian konstipasi, sebagian besar 79 orang (79,8%) mengkonsumsi asupan serat kurang, lebih dari separuh 52 orang (52,5%) yang mengkonsumsi asupan cairan kurang. Dan pada hasil bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara kebutuhan cairan dengan kejadian konstipasi dengan nilai p = 0,035 dan berdasarkan uji Chi-Square ditemukan tidak adanya hubungan yang bermakna antara konsumsi serat dengan kejadian konstipasi dengan nilai p 0,99. Mengingat pentingnya mengkonsumsi serat yang cukup (10 gram) harus disertai dengan intake cairan yang cukup (8-10 gelas/hari) untuk membantu proses pencernaan dalam tubuh.
Kata Kunci: Lansia, Konstipasi, Serat, Intake Cairan
Actions (login required)
|
View Item |