PENGGUNAAN JARGON OLEH KOMUNITAS FOTOGRAFER DI KOTA PADANG

Winda, Elsera Umala sari (2014) PENGGUNAAN JARGON OLEH KOMUNITAS FOTOGRAFER DI KOTA PADANG. Other thesis, Universitas Andalas.

Preview

PDF Download (130Kb) | Preview

Abstract

Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis, diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Ada 32 jargon yang digunakan dalam tuturan komunitas fotografer di Kota Padang. Jargon-jargon tersebut terdiri dari jargon dari bahasa Minangkabau, jargon dari bahasa Indonesia, dan jargon dari bahasa asing. Jargon dari bahasa Minangkabau, yaitu karipik padeh. Jargon dari bahasa Indonesia, yaitu makro, perkosa, siluet, rana, bocor. Jargon dari bahasa asing, yaitu worm eye, hot spot, angle, speed light, shutter speed, shade, light shadow, blur, over exposure, noise, shape, tripod, still life, socket, fluorite, burn, chin up, mood, vignette, red eye, low angle. SLR, CA, AF, POI, dan BW. 2. Faktor-faktor situasional yang mempengaruhi penggunaan jargon adalah bahasa yang digunakan, waktu, tempat, dan pokok pembicaraan. Dalam berkomunikasi komunitas fotografer menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Minangkabau sebagai bahasa pengantar. Jargon yang digunakan juga berasal dari bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Minangkabau. Waktu dan lokasi juga mempengaruhi penggunaan jargon. Pokok pembicaraan komunitas fotografer adalah pembicaraan teknik-teknik fotografi, pembicaraan hasil foto yang kurang bagus, dan pembicaraan mengenai lensa kamera. 4.2 Saran Penggunaan jargon di kalangan fotografer mempengaruhi bahasa yang digunakan oleh masyarakat karena jargon yang digunakan merupakan istilah yang berasal dari bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan bahasa Daerah. Dengan melakukan penelitian jargon komunitas fotografer dengan menggunakan pendekatan sosiolinguistik, yaitu mengenai jargon apa saja yang digunakan, dan faktor-faktor situasional yang melatarbelakangi penggunaan jargon, penulis berharap dapat membuka peluang bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lanjutan terhadap jargon komunitas fotografer dengan menggunakan pendekatan yang berbeda di berbagai bidang linguistik, misalnya kajian semantik. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca, peneliti linguistik, dan para pengkaji jargon khususnya.

Actions (login required)

View Item