Repository Universitas Andalas

PREFERENSI DAN RASIONALISASI PILIHAN POLITIK PEREMPUAN MINANG PERKOTAAN TERHADAP PERILAKU MEMILIH DALAM PEMILIHAN UMUM: STUDI DI KOTA PADANG

Yoserizal, Yoserizal and Asrinaldi, Asrinaldi (2014) PREFERENSI DAN RASIONALISASI PILIHAN POLITIK PEREMPUAN MINANG PERKOTAAN TERHADAP PERILAKU MEMILIH DALAM PEMILIHAN UMUM: STUDI DI KOTA PADANG. Working Paper. Fakultas ISIP. (Unpublished)

[img] Microsoft Word (PREFERENSI DAN RASIONALISASI PILIHAN POLITIK PEREMPUAN MINANG PERKOTAAN TERHADAP PERILAKU MEMILIH DALAM PEMILIHAN UMUM: STUDI DI KOTA PADANG) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (30Kb)

Abstract

Penelitian bertujuan mendeskripsikan bentuk preferensi politik dan rasionalisasi pilihan politik perempuan Minangkabau yang tinggal di daerah urban dalam wujud perilaku memilih clan bentuk respon politik lainnya. Penelitian ini dilakukan di Kota Padang tepatnya di dua Kelurahan, yaitu Kel. Purus Kecamatan Padang Barat dan Kel. lkur Koto Kecamatan Koto Tangah. Kedua daerah dipilih secara sengaja dengan asumsi adanya keterwakilan dua karakteristi daerah, yaitu Kel. Purus sebagai daerah pusat pemerintahan clan perdagangan serta Kel. lkur Koto sebagai daerah pinggiran kota. Pemilihan ini didasarkan atas asumsi adanya perbedaan sebaran dan penerimaan informasi politik oleh individu yang tinggal di dua daerah tersebut. Perbedaan ini dianggap dapat mempengauhi pembentukan preferensi dan rasionalisasi politik individu. Perempuan Minangkabau perkotaan memiliki preferensi politik yang terbatas. Akibatnya kecenderungan respons politik yang diberikan juga terbatas. lni dapat dilihat dari wujud respons politik mereka, khususnya dalam bentuk partisipasi politik hanya sebatas voting dalam pemilu. Keterbatasan ini juga dipengaruhi oleh status sosial ekonominya seperti rendahnya tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan. Pada umumnya responden yang dijumpai berpendidikan rendah hingga menengah dan tidak memiliki pekerjaan. lni tentu akan menyulitkan mereka untuk merasionalkan gejala politik yang dihadapi agar dapat direspons sesuai dengan kebutuhannya. Rasionalisasi politik berlangsung apabila seseorang memiliki tujuan yang jelas terhadap aktifitas politik yang diikutinya. Dalam konteks ini preferensi politik perempuan Minang perkotaan memiliki karakteristik asimetrical. Preferensi politik asimetrical adalah pilihan politik individu tanpa mengacu pada tujuan akhir yang sesungg1;}hnya. Pilihan yang dibuat individu tersebut tidak sesuai dengan tujuan politik yang diharapkan. Lazim diketahui preferensi politik seseoranglah yang dapat mengarahkan kecenderungan politiknya. Jika preferensi politiknya banyak, maka rasionalisasi terhadap tujuan politik yang dilakukan berjalan lancar. Semakin terbatas pilihan politik individu-semakin rendah pula keikutsertaan mereka dalam proses politik. Rendahnya partisipasi politik masyarakat ini berpengamh kepada kualitas demokrasi yang dihasilkan. Selain itu pembentukan preferensi politik respond en dipengamhi oleh proses sosialisasi politik yang diterimanya. Dalam kenyataannya sebagian besar responden tidak mengalami proses sosialisasi yang sempurna. lni ditunjukkan dengan tidak termanfaatkannya media sosialisasi di lingkungan responden. Akibatnya rasionalisasi politik responden tidak berjalan sebagaimana mestinya. Jika preferensi clan rasionalisasi politik tidak berjalan sebagaimana mestinya, maka tujuan yang diharapkan dari keikutsertaannya dalam politik tidak dapat diwujudkan. Faktor lingkungan ekstenal individu di daerah penelitian tidak dominan menentukan pembentukan preferensi dan pilihan politik perempuan Minang perkotaan. lni terlihat dari perbandingan perilaku memilih perempuan Minang perkotaan di daerah rums dan lkur Koto. Responden di daerah Pums tidak menunjukkan ketertarikannya terhadap masalah politik, pemerintahan dan partai politik. Padahal dalam konteks geografi, daerah purus merupakan pusat pemerintahan dan perdagangan dengan informasi politik yang tersebar luas di lingkungannya. Logikanya dengan tersebamya informasi politik ini, tentu mempengamhi individu yang hidup di daerah tersebut. Kenyataan ini berbeda dengan daerah lkur Koto yang merupakan daerah pinggiran kota dengan informasi politik yang terbatas. Namun masyarakat di daerah Ikur Koto lebih menunjukkan ketertarikan yang mendalam terhadap fenomena politik, pemerintahan dan partai politik.

Item Type: Monograph (Working Paper)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Unit atau Lembaga: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi
Depositing User: SSi diana zulyetti
Date Deposited: 03 Jun 2010 03:28
Last Modified: 13 Jul 2015 06:31
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/1923

Actions (login required)

View Item View Item