Repository Universitas Andalas

AFIKS {KA – AN} DALAM BAHASA MINANGKABAU

SARI, DEVIA (2014) AFIKS {KA – AN} DALAM BAHASA MINANGKABAU. Other thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
PDF (COVER)
Download (246Kb) | Preview
[img]
Preview
PDF (ABSTRAK)
Download (85Kb) | Preview
[img]
Preview
PDF (DAFTAR ISI)
Download (84Kb) | Preview
[img]
Preview
PDF (BAB 1)
Download (251Kb) | Preview

Abstract

Bahasa Minangkabau adalah salah satu bahasa daerah yang penting di kawasan Nusantara. Salah satunya kota Sawahlunto yang menggunakan bahasa Minangkabau sebagai alat berkomunikasi sehari-hari masyarakatnya. Terkait dalam pemakaiannya terkadang terdapat kesalahan-kesalahan dalam pemakaian bahasa, diantaranya dalam pemakaian tata bentuk kata khususnya afiks. Objek penelitian ini adalah afiks {ka - an} bahasa Minangkabau di kota Sawahlunto. Dalam penelitian ini dideskripsikan tiga masalah, yaitu 1) kemampuan bergabung afiks {ka - an} pada kata dasar tertentu, 2) fungsi kehadirannya dan 3) makna gramatikal yang di hasilkannya. Ada beberapa teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: teori yang dikemukakan oleh Ramlan (1987:32 - 33) tentang morfologi. Untuk proses afiksasi penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh Ayub (1993:38), karena penulis ingin menyesuaikan dengan objek penelitian ini, yaitu afiks {ka - an} dalam bahasa Minangkabau. Selanjutnya dalam menganalisis kategori kata digunakan teori yang dikemukakan oleh Kridalaksana (2001 : 1-25) dan Ayub (1993 :36), karena kedua teori ini saling berpadanan satu sama lain. Berikutnya dalam menganalisis fungsi afiks penulis berpedoman pada teori yang di kemukakan Verhaar (1999:121). Untuk menentukan makna dipakai teori yang dikemukakan Chaer (1995:62) tentang makna gramatikal. Metode dan teknik yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode dan teknik yang dikemukakan oleh Sudaryanto (1993). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data lisan. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode simak. Teknik yang digunakan teknik Simak Bebas Libat Cakap (SLBC) dan teknik Simak Libat Cakap (SLC), yang dilanjutkan dengan teknik catat. Dalam analisis data penulis menggunakan metode agih. Teknik yang digunakan teknik Bagi Unsur Langsung (BUL), dan teknik lanjutannya adalah teknik ganti dan perluasan. Dari hasil analisis ditemui bahwa Afiks {ka - an} Bahasa Minangkabau memiliki kemampuan bergabung dengan kata dasar kata benda, kata kerja, kata sifat, adverbia dan numeralia. Berdasarkan fungsi kehadirannya, afiks {ka-an} bahasa Minangkabau digolongkan atas dua fungsi, yaitu afiks {ka-an} yang tergolong ke dalam afiks derivasional dan infleksional. Ada dua belas buah makna gramatikal yang dihasilkan oleh afiks {ka-an} setelah bergabung dengan kata dasar kata benda, kata kerja, kata sifat, adverbial dan numeralia, yaitu: 1) menyatakan makna terlalu, 2) menyatakan makna sifat, 3) menyatakan makna hasil, 4) menyatakan makna kena, 5) menyatakan makna alat, 6) Menyatakan makna tempat, 7) menyatakan makna agak, 8) menyatakan makna sulit, 9) menyatakan makna kumpulan, 10) menyatakan makna rasa, 11) menyatakan makna perintah, 12) menyatakan makna ahli. Kata kunci : Afiks, morfologi, fungsi dan makna.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Unit atau Lembaga: Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Minangkabau
Depositing User: cecem cempaka cecem
Date Deposited: 12 Apr 2014 04:45
Last Modified: 12 Apr 2014 04:45
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/19597

Actions (login required)

View Item View Item