Repository Universitas Andalas

ANALISIS SPASIAL DAN FAKTOR RISIKO KEJADIAN FILARIASIS DI KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2012

FERDIAN SALIM, MARKO (2014) ANALISIS SPASIAL DAN FAKTOR RISIKO KEJADIAN FILARIASIS DI KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2012. Other thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
PDF (Cover)
Download (179Kb) | Preview
[img]
Preview
PDF (Abstrak)
Download (101Kb) | Preview
[img]
Preview
PDF (Daftar Pustaka)
Download (279Kb) | Preview
[img]
Preview
PDF (Bab 1)
Download (112Kb) | Preview

Abstract

Penyakit filariasis merupakan suatu penyakit endemis di Indonesia. Kabupaten Pasaman Barat merupakan salah satu daerah endemis filariasis dengan prevalensi sebesar 11,64. Hal ini sangat dimungkinkan oleh berbagai faktor seperti perilaku dan lingkungan. Analisis spasial sangat diharapkan membantu pengambilan kebijakan untuk pencegahan dan pemutusan rantai penularan filariasis di Kabupaten Pasaman Barat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor risiko kejadian filariasis yang kemudian digambarkan secara spasial melalui pendekatan Geogrphic Information System (GIS). Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan desain penelitian case control study melalui pendekatan Geogrphic Information System (GIS). Kasus adalah penduduk yang menderita filariasis berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium dan kontrol adalah penduduk yang tidak menderita filariasis. Jumlah kasus dan kontrol adalah adalah 92. Pengambilan data dilakukan melelui wawancara dan observasi. Analisis dilakukan secara spasial, univariat, bivariat, dan multivariat. Secara analisis spasial didapatkan bahwa persebaran kejadian filariasis berada di area perkebunan kelapa sawit. Hasil analisis bivariat dari 11 variabel yang dianalisis terdapat 7 variable yang bermakna terhadap kejadian filariasis di kabupaten Pasaman Barat tahun 2012, yaitu : kebiasaan keluar rumah malam hari (OR=22.10, CI 95%:6.95-70.32), kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk (OR= 9.6, CI 95%:3.45-26.73), kebiasaan pola berpakaian (OR=3.53, CI 95%:1.46-8.62), kebiasaan memelihara hewan reservoir (OR=4.78, CI 95%:1.92-11.89), keberadaan sungai (OR=0.166, CI 95%:0.06-0.50), keberadaan sawah (OR=4.58, CI 95%: 1.73-12.13), keberadaan perkebunan (OR=7.72, CI 95%:2.34-25.43). Kebiasaan keluar rumah malam hari merupakan faktor risiko yang paling dominan untuk terjadinya kejadian filariasis. Secara analisis spasial didapatkan bahwa persebaran kejadian filariasis berada di area perkebunan kelapa sawit. Disarankan kepada masyarakat yang sering keluar rumah malam hari agar menggunakan obat anti nyamuk dan mengenakan pakaian yang melindungi seluruh bagian tubuh dari gigitan nyamuk. Kemudian perlu dilaksanakan program pengendalian vektor dan lingkungan secara terpadu. Daftar Pustaka : 47 (2000 – 2012) Kata Kunci : Filariasis. analisis spasial, perilaku, lingkungan

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Unit atau Lembaga: Kedokteran > Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Depositing User: Agustiadi rd agustiadiRudi
Date Deposited: 19 May 2014 03:39
Last Modified: 19 May 2014 03:39
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/19746

Actions (login required)

View Item View Item