SARI, SITI ARDINA
(2014)
PERBEDAAN KADAR FORMALIN PADA TAHU YANG DIJUAL DI PASAR
PUSAT KOTA DENGAN PINGGIRAN KOTA PADANG.
Other thesis, Universitas Andalas.
Abstract
ABSTRACT
THE DIFFERENCE LEVELS OF FORMALIN IN TOFU SOLD BETWEEN
DOWNTOWN MARKET AND SUBURBAN MARKET OF PADANG
By:
Siti Ardina Sari
1010313009
Tofu is a favorite food among the community. Tofu has resistance 1-2 days so
that merchant often add formalin as a preservative. Formalin is a preservative which
is banned by the government that there is still widespread use in the community and
the texture of tofu sold in the market is suspected for having formaldehyde content .
The purpose of this study was to difference the levels of formaldehyde in tofu
sold in downtown market and suburban market of Padang. This research was
conducted in the laboratory Industry Research and Standardization Padang. This
research is an analytic that has been conducted in June-September 2013. The number
of samples of this study are 36 units consisting of 18 pieces of tofu samples derived
from downtown market and 18 pieces of tofu samples derived from suburban market
of Padang. Qualitative test performed with chromotropic acid method and
quantitative formalin test using acid-base titration method. Bivariate data were
analyzed using t test.
The results showed that the levels of formaldehyde found in tofu sold in
downtown market of Padang is from 18 samples tested there were 17 positive
samples with the highest levels of formaldehyde was 3.65%. Levels of formaldehyde
found in tofu sold in suburban market of Padang is from 18 samples tested there were
17 positive samples with the highest levels of formaldehyde was 2.73%. Average
levels of formaldehyde in downtown market is 1.08% and suburban market is 0.67%.
There is no significant differences in the levels of formaldehyde that comes from the
market that located in center city and suburban city of Padang.
ABSTRAK
PERBEDAAN KADAR FORMALIN PADA TAHU YANG DIJUAL DI PASAR
PUSAT KOTA DENGAN PINGGIRAN KOTA PADANG
Oleh:
Siti Ardina Sari
1010313009
Tahu merupakan makanan yang digemari oleh masyarakat. Tahu mempunyai
daya tahan sekitar 1-2 hari sehingga pedagang sering menambahkan formalin sebagai
pengawet. Formalin merupakan bahan pengawet yang dilarang oleh pemerintah yang
penggunaannya masih terdapat secara luas di masyarakat dan bila dilihat dari tekstur
tahu yang dijual di pasar kota Padang, dicurigai tahu memiliki kandungan formalin.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar formalin pada
tahu yang dijual di pasar pusat kota dengan pinggiran kota Padang. Penelitian ini
dilakukan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Padang. Jenis
penelitian ini adalah analitik yang telah dilaksanakan pada bulan Juni-September
2013. Jumlah sampel adalah sebanyak 36 buah yang terdiri dari 18 sampel tahu yang
berasal dari pasar pusat kota dan 18 sampel tahu yang berasal dari pasar pinggiran
kota Padang. Uji kualitatif formalin pada tahu dilakukan dengan metode asam
kromatropat dan uji kuantitatif formalin menggunakan metode titrasi asam basa.
Analisis data dilakukan secara bivariat dengan menggunakan uji t.
Hasil penelitian didapatkan kadar formalin pada tahu di pasar pusat kota
Padang dari 18 sampel yang diperiksa terdapat 17 sampel yang positif formalin
dengan kadar paling tinggi adalah 3.65%. Kadar formalin pada tahu di pasar
pinggiran kota Padang dari 18 sampel yang diperiksa terdapat 17 sampel yang positif
formalin dengan kadar paling tinggi adalah 2.73%. Rata-rata kadar formalin pada
pasar pusat kota adalah 1.08% dan pasar pinggiran kota adalah 0.67%. Tidak ada
perbedaan bermakna pada kadar formalin yang berasal dari pasar pusat kota dengan
pinggiran kota Padang.
Actions (login required)
|
View Item |