Repository Universitas Andalas

KOMUNIKASI DOKTER PADA PASIEN GANGGUAN JIWA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pasien Gangguan Jiwa Di RSJ.Prof.Dr.Hb.Sa’anin Padang)

Irzani, Yuke (2014) KOMUNIKASI DOKTER PADA PASIEN GANGGUAN JIWA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pasien Gangguan Jiwa Di RSJ.Prof.Dr.Hb.Sa’anin Padang). Other thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
PDF
Download (238Kb) | Preview

Abstract

1.Proses komunikasi secara verbal yang dilakukan oleh dokter pada pasien gangguan jiwa yakni: a.Penggunaan bahasa Minang yang dilakukan oleh para dokter ketika berkomunikasi secara lisan namun hal ini juga tergantung dari respon pasien. b.Kata-kata yang digunakan oleh oleh para dokter yakni kata-kata yang mudah dimengerti oleh para pasien, ringkas, dan jelas seperti kata tidur, makan, dan kampung. c.Pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan oleh para dokter kepada pasien dikategorikan menjadi 3 bagian yakni seputar keadaan diri pasien, perkembangan penyakit pasien, dan hal-hal yang memotivasi pasien agar cepat sembuh. 2.Proses komunikasi secara nonverbal yang dilakukan oleh dokter pada pasien gangguan jiwa yakni: a.Para dokter jarang melakukan kontak mata kepada pasien lebih banyak menulis data dan resep pasien. b.Tidak menggunakan sentuhan atau perabaan kepada semua pasien gangguan jiwa. c.Kurangnya senyuman dari setiap dokter yang melakukan komunikasi dengan para pasien. d.Intonasi suara para dokter pada umumnya biasa-biasa saja namun sesekali ada penekanan ketika terpanicing emosi, heran atau tertawa. e.Para dokter jarang menggunakan gerakan tangan begitujuga dengan ekspresi wajah para dokter terlihat datar dan biasa. f.Pesan artifaktual dalam hal ini penampilan para dokter dengan pemakaian jas putih, rapi, dan menarik. g.Pesan prosemik yakni ketika berkomunikasi dengan pasien jarak dokter dengan pasien 18 inchi-4 kaki. 3.Kemudian di dalam proses komunikasi baik verbal maupun nonverbal tidak terlepas dari gangguan baik gangguan semantik maupun teknis. Gangguan yang paling mendominasi yaitu gangguan teknis yakni bunyi hp dari para perawat maupun dokter dan adanya pasien lain yang berteriak-teriak saat komunikasi sedang berlangsung. 4.Untuk gangguan jiwa yang paling sering ditemui di wisma Merpati yakni skizofrenia, gangguan afektif bipolar, dan penyalahgunaan napza. Pada umumnya pasien berusia muda 16-34 tahun dan berusia tua 40-60 tahun.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
H Social Sciences > HE Transportation and Communications
Unit atau Lembaga: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Komunikasi
Depositing User: Riani Tri Utami
Date Deposited: 19 May 2014 03:39
Last Modified: 19 May 2014 03:39
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/19924

Actions (login required)

View Item View Item