Repository Universitas Andalas

Analisis Tataniaga Cabai Merah Keriting di Kota Padang (Studi Kasus Pasar Raya Padang)

Angela Fisriza , Angela Fisriza (2014) Analisis Tataniaga Cabai Merah Keriting di Kota Padang (Studi Kasus Pasar Raya Padang). Analisis Tataniaga Cabai Merah Keriting di Kota Padang (Studi Kasus Pasar Raya Padang) . (Unpublished)

[img]
Preview
PDF (jurnal)
Download (411Kb) | Preview

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilakukan di Pasar Raya Padang pada bulan Maret sampai Mei 2012. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan aktivitas tataniaga cabai merah keriting di Pasar Raya Padang, meliputi saluran dan fungsi-fungsi tataniaga yang dilakukan oleh masing-masing lembaga tataniaga, serta menganalisis struktur, perilaku, dan keragaan (Structure, Conduct, and Performance/SCP) tataniaga cabai merah keriting di Pasar Raya Padang, meliputi struktur pasar, perilaku pasar, dan keragaan pasar (marjin tataniaga, bagian yang diterima petani dan keuntungan lembaga perantara, serta efisiensi tataniaga). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus (case study) dan data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder yang dianalisis secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; Cabai merah keriting yang dipasarkan di Pasar Raya Padang didominasi oleh cabai merah keritng yang berasal dari Pulau Jawa. Walaupun demikian, produksi cabai merah keriting petani Kota Padang tetap dipasarkan di Pasar Raya Padang. Ditemukan empat saluran tataniaga cabai merah keriting, dari keempat saluran ini terdapat 2 saluran dari Pulau Jawa dan 2 saluran dari Kota Padang. Untuk fungsi pasar, petani dan pedagang melakukan semua fungsi yang ada. Tetapi, petani di Kota Padang tidak melakukan fungsi pengolahan dan penyimpanan. Dari semua fungsi yang dilakukan oleh pedagang di Pasar Raya Padang, fungsi sortasi dan grading tidak dilakukan. Hasil analisis struktur pasar dari Pasar Cabai Merah Keriting di Pasar Raya Padang menunjukkan adanya pasar persaingan sempurna. Harga terbentuk karena bertemunya kekuatan permintaan dan penawaran. Dari hasil analisis efisiensi tataniaga, diketahui bahwa Saluran I dan Saluran IV lebih efisien dari pada Saluran lainnya. Diharapkan kepada pihak pengelola pasar agar mampu memberikan informasi kepada pedagang mengenai saluran tataniaga yang lebih efisien dalam memasarkan cabai merah keriting di Pasar Raya Padang, yaitu Saluran I dan Saluran IV karena Saluran I dan Saluran IV merupakan saluran yang terpendek dan memiliki persentase efisiensi tataniaga yang lebih kecil, serta harga yang diterima petani dari pedagang besar/agen pada Saluran tersebut lebih besar daripada pedagang besar/agen pada Saluran lain. Kata Kunci : Tataniaga, Cabai Merah Keriting, Saluran Tataniaga, SCP

Item Type: Article
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Unit atau Lembaga: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Fakultas Pertanian > Pemuliaan Tanaman
Fakultas Pertanian > Agronomy
Depositing User: Putri Sakinah Iput
Date Deposited: 12 Apr 2014 04:45
Last Modified: 12 Apr 2014 04:45
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/19946

Actions (login required)

View Item View Item