WARTINA, RIWAHYU
(2014)
PENGARUH NAA DAN BAP TERHADAP REGENERASI KALUS KENTANG (Solanum tuberosum L.) HASIL INDUKSI MUTASI ETHYL METHANE SULPHONATE (EMS).
Other thesis, Universitas Andalas.
Abstract
Percobaan tentang pengaruh NAA dan BAP terhadap regenerasi kalus kentang (solanum tuberosum L.) hasil induksi mutasi ethyl methane sulphonate (EMS) telah dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Andalas pada bulan Juli 2011 sampai dengan bulan Desember 2011. Tujuannya untuk mendapatkan konsentrasi NAA dan BAP yang terbaik untuk menyokong regenerasi kalus kentang hasil induksi EMS.
Percobaan ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor yaitu faktor A : konsentrasi NAA 1,0 mg/l, 2,0 mg/l, 3,0 mg/l, dan 4,0 mg/l dan faktor B : konsentrasi BAP 1,0 mg/l, 2,0 mg/l, 3,0 mg/l, 4,0 mg/l dan 5,0 mg/l. Variabel yang diamati adalah waktu muncul rootlet dan jumlah rootlet, diameter kalus, bobot kalus, tekstur kalus dan warna kalus. Data hasil pengamatan dianalisis ragam dengan uji F, bila F hitung besar dari F tabel 5% dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test DNMRT pada taraf nyata 5%.
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa tidak ada interaksi antara NAA dan BAP terhadap regenerasi kalus kentang menjadi planlet, waktu muncul rootlet, jumlah rootlet, diameter kalus dan bobot kalus. Pemberian NAA memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap diameter kalus kentang dan bobot kalus kentang. Warna kalus yang dihasilkan adalah hijau keputihan, hijau kekuningan, putih kecoklatan, coklat dan coklat kekuningan. Tekstur kalus yang terbentuk adalah kompak.
Kata kunci : NAA, BAP, Kalus Kentang (Solanum tuberosum L.) dan EMS
Actions (login required)
|
View Item |