ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHATANI PADI ORGANIK DENGAN USAHATANI PADI NON-ORGANIK DI NAGARI SIMARASOK KECAMATAN BASO KABUPATEN AGAM

ANASTASIA, IRVANI DWI (2014) ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHATANI PADI ORGANIK DENGAN USAHATANI PADI NON-ORGANIK DI NAGARI SIMARASOK KECAMATAN BASO KABUPATEN AGAM. Other thesis, Universitas Andalas.

Preview

PDF Download (206Kb) | Preview

Abstract

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHATANI PADI ORGANIK DAN USAHATANI PADI NON-ORGANIK DI NAGARI SIMARASOK KECAMATAN BASO KABUPATEN AGAM ABSTRAK Penelitian tentang analisis perbandingan pendapatan dan keuntungan usahatani padi organik dan usahatani padi non-organik ini dilakukan pada bulan Mei s/d Juni 2013 yang bertujuan untuk membandingkan struktur biaya, produksi, pendapatan dan keuntungan usahatani padi organik dengan usahatani padi non-organik. Metode yang digunakan adalah metode survei, data-data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder, untuk menganalisa struktur biaya dilakukan dengan membandingkan komposisi komponen-komponen usahatani dengan penyajian data melalui tabel sedangkan untuk membandingkan usahatani dilakukan dengan uji statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan struktur biaya antara usahatani padi organik dengan usahatani padi non-organik. Perbedaannya yaitu pada item pengadaan sarana produksi seperti benih dan pupuk yang digunakan petani serta penggunaan tenaga kerja. (2) rata-rata total biaya per hektar petani organik adalah Rp. 16.716.684,- sedangkan non-organik adalah Rp. 14.846.348,-. Produksi pada usahatani padi organik rata-rata per hektarnya sebanyak 4.701 kg sedangkan padi non organik menghasilkan sebanyak 4.450 kg. Rata-rata pendapatan per hektar petani padi organik adalah sebesar Rp. 18.638.701,- dan petani non-organik adalah sebesar Rp. 11.534.151,-. Rata-rata keuntungan yang diperoleh per hektar oleh petani padi organik adalah Rp. 4.437.115,- dan petani padi non-organik adalah Rp. 3.843.652,-. Berdasarkan rasio R/C didapat bahwa kedua usahatani ini menguntungkan, tetapi yang paling menguntungkan adalah usahatani padi organik. Saran dari penelitian ini adalah untuk wilayah yang secara sarana dan faktor penunjang memenuhi syarat dalam pelaksanaan pertanian organik sebaiknya menerapkan pertanian padi organik dan perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai perbandingan pertanian organik dengan pertanian non-organik dengan komoditi selain padi COMPARATIVE ANALYSIS OF REVENUE AND NET BENEFIT BETWEEN ORGANIC AND NON-ORGANIC RICE FARMING IN NAGARI SIMARASOK, KECAMATAN BASO, AGAM ABSTRACT This research aims to compare cost structure, production, revenue and net benefit between organic and non-organic rice farming. A survey has been carried out for data collection by interviewing sampled farmers. Cost structure and components between organic and non organic rice farming are compared, then statistically tested. The results showed that (1) there is a difference between the cost structure of organic and non-organic rice farming. The difference is also in component of production cost such us seeds, fertilizers, and worker. (2) the average cost per hectare of organic farming is Rp. 16,716,684, - while the non-organic is Rp. 14,846,348. Average production per hectare of organic farming is 4.701 kg while the non-organic is 4.450 kg. The average income per hectare of organic rice farming is Rp. 18,638,701, - and non-organic is Rp. 11,534,151 . The average net benefit per hectare of organic rice farming is Rp. 18,638,701, - and non-organic farming is Rp. 11,534,151, -. These both farming is profitable, but organic rice farming gets higher net benefit than the non-organic. Based on above findings, it is suggested that organic rice farming has to be disseminated. Further research is still also needed on organic farming scaling up in kecamatan Baso.

Actions (login required)

View Item