Repository Universitas Andalas

PEKERJA ANAK DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Kasus Perkebunan Kelapa Sawit PTP Nusantara VI Ophir Kabupaten Pasaman Barat)

Noveri, Helma (2014) PEKERJA ANAK DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Kasus Perkebunan Kelapa Sawit PTP Nusantara VI Ophir Kabupaten Pasaman Barat). Other thesis, Universitas Andalas.

Full text not available from this repository.

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang pekerja anak di perkebunan kelapa sawit PTP Nusantara VI Ophir. Melihat mengapa mandor mempekerjakan anak di perkebunan kelapa sawit, juga melihat situasi dan kondisi serta dampak pekerja anak di perkebunan kelapa sawit PTP Nusantara VI Ophir. Studi ini dilakukan pada masyarakat Pasaman Barat, tepatnya pada masyarakat Jorong Ophir Kecamatan Luhak Nan Duo. Di jorong ophir tersebut berdiri salah satu perkebunan Nusantara yaitu Perkebunan Kelapa Sawit PTP Nusantara VI Ophir, di perkebunan tersebut terdapat anak-anak yang menjadi pekerja sebagai pekerja panen dan bongkar muat. Pendekatan yang dipakai pada penelitian ini adalah kualitatif dengan tipe deskriptif, penelitian ini menggunakan paradigma Perilaku Sosial dengan Teori Exchange oleh George C. Homans, yangmana asumsi dari teori ini adalah orang terlibat dalam perilaku untuk memperoleh ganjaran atau menghindari hukuman, ganjaran yang diinginkan dapat berupa ganjaran ekonomis dan non ekonomis. Dari hasil penelitian ada 5 alasan mandor mempekerjakan anak, kelima alasan tersebut juga dihubungkan dengan 5 proposisi yaitu : 1.Proposisi Sukses, mandor mempekerjakan anak karena ingin memperoleh ganjaran ekonomi, karena anak merupakan pekerja yang patuh dan dapat dibayar dengan upah yang rendah. 2. Proposisi Stimulus, tindakan masa lalu mandor merupakan stimulus untuk melakukan tindakannya yang sekarang, jika waktu dulu mandor mempekerjakan anak dan mendapatkan keuntungan ekonomi maka mandor akan terus melakukan tindakan itu di masa sekarang. 3. Proposisi Nilai, mandor mempekerjakan anak yang berasal dari keluarga miskin, karena ingin dianggap sebagai orang yang penolong, begitu juga dengan mempekerjakan anak yang mempunyai hubungan keluarga dengan mandor, mandor ingin dianggap orang yang baik dan mandor juga mempekerjakan anak-anak yang sudah drop-out sekolah karena ingin dianggap sebagai orang yang berjasa karena telah membantu anak-anak memberikan pekerjaan. 4. Proposisi Deprivasi Satiasi, adanya kejenuhan terhadap ganjaran yang didapatkan, jika mandor merasa jenuh dengan ganjaran yang ia dapatkan sekarang, maka ia cendrung mencari tindakan lain dengan tujuan mendapatkan ganjarag yang lain juga. 5. Proposisi Restu Agresi, pada proposisi ini aktor akan lebih bersikap agresif, aktor akan marah jika ganjaran yang ia dapatkan tidak sebesar ganjaran yang ia inginkan, sebaliknya aktor akan senang jika ganjaran yang ia dapatkan lebih besar dari ganjaran yang ia inginkan.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Unit atau Lembaga: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Depositing User: Riani Tri Utami
Date Deposited: 02 Jun 2014 00:13
Last Modified: 02 Jun 2014 00:13
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/20580

Actions (login required)

View Item View Item