Repository Universitas Andalas

BIOKONVERSI LIMBAH SAWIT MENJADI KOMPONEN RANSUM KOMPLIT BERMINERAL ORGANIK ESENSIAL UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN DAN MENlNGKATKAN KWALITAS DAGING DOMBA

Rahman, Jurnida and Harnentis, Harnentis and Wiryawan, Komang G (2014) BIOKONVERSI LIMBAH SAWIT MENJADI KOMPONEN RANSUM KOMPLIT BERMINERAL ORGANIK ESENSIAL UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN DAN MENlNGKATKAN KWALITAS DAGING DOMBA. Working Paper. Fakultas Peternakan. (Unpublished)

[img] PDF (BIOKONVERSI LIMBAH SAWIT MENJADI KOMPONEN RANSUM KOMPLIT BERMINERAL ORGANIK ESENSIAL UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN DAN MENlNGKATKAN KWALITAS DAGING DOMBA) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication.

Download (10Kb)

Abstract

Penelitian dengan juduJ Biokonversi Limbah Sawit Menjadi Komponen Ransum KompJit Bermineral Organik Esensial Untuk Memacu Pertumbuhan dan Meningkatkan Kwalitas Daging Domba telah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi dan Biokimia PPSHB, Institut Pertanian Bogor, Laboratorium Ilmu clan Teknologi Pakan dan Laboratorium Nutrisi Ternak Perah IPB . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan daya guna serat sawit sebagai pakan temak dan untuk menghasilkan serat sawit dengan kecemaan dan kandungan nutrisi serta Cr-yeast tertinggi. Penelitian terdiri dari dua tahap. Tahap 1, fennentasi serat sawit dengan A.niger pensintesa Cr-organik. Perlakuan tahap I adalah 3 persentase inokulum (5, 10 dan 15%) dan 3 level kromium (2, 4 dan 6 mg/kg). Penelitian ini menggunakan RAL pola faktorial. Peubah yang diukur, protein kasar, serat kasar Cr organik terbaik ADF ,NDF ,selullosa, hemisellulosa. Tahap II, penelitian in vitro. Tujuan percobaan ini untuk menilai kecemaan hasil fermentasi serat sawit dalam rumen. Dicobakan 9 macam SSF. Penelitian ini menggunakan RAL pola faktorial. Peubah adalah NH3, VF A, KCBK dan KCBO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan persentase inokulum dan level kromium berbeda tidak nyata terhadap protein kasar, serat kasar, ADF, NDF, hemisellulosa, selulosa, NH3 dan VF A dan berbeda nyata terhadap KCBK dan KCBO. Persentase inokulum 15% dan level kromium 6 mg/kg memberikan hasiJ yang terbaik.

Item Type: Monograph (Working Paper)
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Unit atau Lembaga: Fakultas Perternakan > Teknologi Produksi Ternak
Depositing User: SSi Renny Pebrica
Date Deposited: 03 Jun 2010 08:16
Last Modified: 23 Jul 2015 05:48
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/2094

Actions (login required)

View Item View Item