Syafyahya, Leni (2014) DILEMA MALAKOK ANAK TIDAK BERSUKU DALAM SOSIAL BUDAYA MINANGKABAU. Working Paper. Fakultas Sastra. (Unpublished)
PDF (DILEMA MALAKOK ANAK TIDAK BERSUKU DALAM SOSIAL BUDAYA MINANGKABAU)
- Supplemental Material
Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (10Kb) |
Abstract
Anak tidak bersuku ialah anak yang lahir dari perkawinan pria Minangkabau dengan wanita non-Minangkabau. Menurut adat Minangkabau yang menganut garis keturunan matrilineal, anak-anak tersebut dapat dimasukkan ke dalam sistem kekerabatan Minangkabau setelah menjalani suatu proses yang disebut Malakok. Mereka diterima dan ditampung dalam struktur persukuan Minangkabau setelah membayar upeti adat. Ketentuan upeti adat sangat dipengaruhi oleh daerah/tempat terjadinya prosesi malakok. Oleh karena dipengaruhi daerah pelaksanaannya, hal ini mengakibatkan syarat dan tata cara, serta penanda dan petannda pembayaran upeti malakok terhadap anak tidak bersuku di daerah-daerah memiliki perbedaan. Dengan demikian, terjadi keragaman syarat dan tata cara serta penanda dan petanda pembayaran upeti malakok terhadap anak tidak bersuku dalam sosial budaya Minangkabau. Namun, persoalan mendapatkan suku bagi anak yang tidak bersuku tidak semudah yang dibayangkan. Di satu sisi, malakok dapat memberikan suku bagi anak yang tidak bersuku. Di sisi lain, malakok dapat menimbulkan dilema, baik dari pihak lelaki Minangkabau, maupun dari pihak kaum/kerabat/suku yang akan memberikan suku bagi anak yang tidak bersuku tersebut. Bagaimana solusinya ? Dalam tulisan ini, dideskripsikan dan dijelaskan persoalan tersebut di atas.
Item Type: | Monograph (Working Paper) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Unit atau Lembaga: | Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Minangkabau |
Depositing User: | SSi Renny Pebrica |
Date Deposited: | 03 Jun 2010 09:04 |
Last Modified: | 07 Aug 2015 07:36 |
URI: | http://repository.unand.ac.id/id/eprint/2135 |
Actions (login required)
View Item |