Saputra, Ruli
(2014)
PEMANFAATAN KOMBINASI LIMBAH KEBUN SAWIT DAN LIMBAH
INDUSTRI KELAPA SAWIT TERHADAP KECERNAAN FRAKSI
SERAT SECARA IN VITRO.
Other thesis, ANDALAS UNIVERSITY.
Abstract
PEMANFAATAN KOMBINASI LIMBAH KEBUN SAWIT DAN LIMBAH
INDUSTRI KELAPA SAWIT TERHADAPKECERNAAN FRAKSI SERAT
SECARA IN VITRO
Ruli Saputra, dibawah bimbingan
Prof. Dr. Ir. Novirman Jamarun, MSc dan Dr. Ir Elihasridas, M.Si
Jurusan Nutrisi Dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan
Universitas Andalas Padang, 2014
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian daun sawit,
pelepah sawit, lumpur sawit dan bungkil inti sawit sebagai sumber pakan ruminansia
terhadap kecernaan fraksi serat secara in vitro. Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) 4 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan A
(20% daun sawit + 20% pelepah sawit + 40% lumpur sawit + 20% bungkil inti
sawit), B (20% daun sawit + 20% pelepah sawit + 30% lumpur sawit + 30% bungkil
inti sawit), C (20% daun sawit + 20% pelepah sawit + 20% lumpur sawit + 40%
bungkil inti sawit dan D (20% daun sawit + 20% pelepah sawit + 10% lumpur sawit
+ 50% bungkil inti sawit). Peubah yang diamati adalah kecernaan NDF, ADF, dan
hemiselulosa. Hasil analisis keragaman menunjukkan berbeda sangat nyata (P<0,01)
pada kecernaan NDF, ADF dan hemiselulosa. Rataan kecernaan NDF perlakuan A
42,30(%), perlakuan B 45,78(%), perlakuan C 49,31(%) dan perlakuan D 56,90(%).
Rataan kecernaan ADF pada perlakuan A 39,78(%), perlakuan B 43,32 (%),
perlakuan C 44,04(%), perlakuan D 46,62(%). Rataan kecernaan hemiselulosa pada
perlakuan A 50,16(%), perlakuan B 53,66(%), perlakuan C 55,74(%), perlakuan D
67,64(%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kecernaan tertinggi
terdapat pada perlakuan D yaitu 20% daun sawit + 20% pelepah sawit + 10% lumpur
sawit + 50 % bungkil inti sawit.
Kata kunci: limbah kebun dan limbah industri kelapa sawit, fraksi serat, in vitro.
Actions (login required)
|
View Item |