PUTRA, RONI HARDIAN
(2014)
PERENCANAAN PERSEDIAAN DARAH DAN PERALATAN
MEDIS SEKALI PAKAI PMI UNIT DONOR DARAH
CABANG KOTA PADANG.
Other thesis, andalas university.
Abstract
ABSTRAK
Darah merupakan cairan yang memegang peranan penting bagi
kelangsungan hidup manusia. Manusia memerlukan transfusi darah jika jumlah
darah yang ada di dalam tubuhnya berkurang dari kondisi normal. Oleh karena
itu ketersediaan darah harus dipastikan selalu ada. PMI Unit Donor Darah
Cabang Kota Padang adalah satu-satunya unit pengelola ketersediaan darah
untuk wilayah koya Padang. Pada saat penelitian ini dilakukan, PMI Unit Donor
Darah Cabang Kota Padang mengalami masalah dalam operasionalnya yaitu
kekurangan persediaan darah pada periode tertentu dan kelebihan persediaan
darah pada periode lainnya. Di samping itu, permasalahan juga timbul pada
persediaan peralatan medis sekali pakai yaitu kantong dan alat transfusi darah.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membuat model persediaan
terintegrasi antara darah dan peralatan medis sekali pakai untuk meminimasi
stockout darah dan biaya persediaan peralatan medis sekali pakai.
Pemecahan masalah pada penelitian ini menggunakan dua jenis model
pengembangan. Model yang digunakan untuk persediaan darah adalah model
persediaan untuk material dengan usia pakai terbatas (fixed lifetime) yang
dikembangkan oleh Enagbonma dan Eraikhuemen (2011), dan model persediaan
bahan kemasan yang dikembangkan oleh Chen dan Chen (2004) untuk persediaan
peralatan medis sekali pakai. Asumsi EPQ relevan dengan kondisi nyata karena
PMI Unit Donor Darah Cabang Kota Padang dapat diibaratkan sebagai
perusahaan yang memproduksi darah di dalam kemasan. Perencanaan
persediaan peralatan medis sekali pakai dilakukan dengan menghitung nilai m
yang merupakan bilangan integer yang menunjukkan frekuensi siklus pengadaan
darah dalam sekali pemesanan peralatan medis sekali pakai.
Berdasarkan pengolahan data, panjang siklus pengadaan darah (TP)
adalah 3,5 hari untuk produk darah lengkap dan sel darah merah serta 0,6 hari
untuk trombosit. Siklus pengadaan darah ini diatur sedemikian rupa lebih cepat
dua kali daripada siklus pemakaian darah (TD). Probabilitas terjadinya
kekurangan untuk semua produk darah adalah 0,00 dengan kata lain, semua
permintaan dapat dipenuhi. Dampaknya adalah tingginya jumlah produk darah
yang mengalami kadaluarsa. Nilai m untuk blood bag adalah 6 dan untuk blood
transfusion set adalah 10. Artinya sekali pemesanan blood bag dilakukan untuk
memenuhi enam kali siklus pengadaan darah (TP) dan sekali pemesanan blood
transfusion set dilakukan untuk memenuhi sepuluh kali siklus pengadaan darah.
Kata Kunci: Darah, donor darah, fixed lifetime, EPQ, persediaan terintegrasi,
peralatan medis sekali pakai
Actions (login required)
|
View Item |