MANGUNSONG, HARRY
(2014)
POTENSI DIAGNOSTIK
PROLAKTIN SERUM SEBAGAI ALTERNATIF
DIAGNOSIS EPILEPSI PADA ANAK.
Other thesis, ANDALAS UNIVERSITY.
Abstract
ABSTRAK
POTENSI DIAGNOSTIK
PROLAKTIN SERUM SEBAGAI ALTERNATIF DIAGNOSIS EPILEPSI
PADA ANAK
Harry Mangunsong
Pada kejang epilepsi sitokin proinflamasi seperti, IL-1b, IL-6,TNF- alpha
akan meningkat dalam susunan saraf pusat dan.pemeriksaan EEG merupakan
sarana penunjang diagnostik utama pada kejang epilepsi meskipun cukup sukar
dilakukan pada anak dan sensitivitas EEG 50%-55% dengan spesifisitas 96%.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sensitivitas dan spesifisitas prolaktin pada
kejang epilepsi serta menganalisis hubungan kadar IL-6 dengan kadar prolaktin
serum pada kejang epilepsi.
Desain penelitian ini adalah uji diagnostik, Penelitian ini dilakukan sejak
Januari 2013 – Desember 2013 pada 30 pasien umur 3 bln – 15 tahun yang masuk
instalasi gawat darurat rumah sakit dengan kejang tanpa demam. Pemeriksaan
sampel darah dilakukan dalam 2 jam setelah kejang. Kemudian dilakukan
pemeriksaan prolaktin menggunakan metode ELFA dan interleukin 6 dengan
metode ELISA dan juga pemeriksaan EEG, selanjutnya dilakukan analisis statistik
untuk melihat hubungan antara variabel.
Hasil penelitian mendapatkan sensitivitas prolaktin 73,3% dan spesifisitas
prolaktin serum 93,3% dengan cut off point 17,2 ng/ml. Terdapat korelasi yang
kuat antara prolaktin serum dengan Interleukin-6 pada kejang epilepsi dengan
koefisien korelasi 0,72 , p<0.001. Sedangkan sensitivitas dan spesifisitas kadar
interleukin-6 adalah 73,3% dan 86,7% dengan cut off point >9,05 pg/ml.
Kesimpulan penelitian didapatkan bahwa pemeriksaan kadar serum
prolaktin dalam waktu dua jam setelah kejang dapat digunakan sebagai uji
diagnostik (uji saring) untuk membedakan kejang epilepsi atau bukan dan pada
kejang epilepsi terdapat hubungan yang kuat antara kadar IL-6 dengan kadar
prolaktin serum.
Kata kunci: EEG-Prolaktin – Interleukin-6 – Kejang epilepsi
Actions (login required)
|
View Item |