Repository Universitas Andalas

Peningkatan Bioavailabiliti Limbah Udang Melalui Pengolahan Dan Pemanfatannya Sebagai Pakan Pengganti Tepung Ikan Dalam Ransum Ternak Unggas

Mirzah, Mirzah (2010) Peningkatan Bioavailabiliti Limbah Udang Melalui Pengolahan Dan Pemanfatannya Sebagai Pakan Pengganti Tepung Ikan Dalam Ransum Ternak Unggas. Working Paper. Fakultas Peternakan. (Unpublished)

[img] Microsoft Word (Peningkatan Bioavailabiliti Limbah Udang Melalui Pengolahan Dan Pemanfatannya Sebagai Pakan Pengganti Tepung Ikan Dalam Ransum Ternak Unggas) - Supplemental Material
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (31Kb)

Abstract

Telah dilakukan penelitian pengaruh beberapa jenis larutan untuk perendaman limbah udang dan lama waktu pemanasan /pengukusan dalam proses pengolahan limbah udang untuk bahan pakan ternak unggas. Penelitian bertujuan untuk mencari satu kombinasi perlakuan pengolahan yang terbaik dari beberapa kombinasi perlakuan yang dilakukan, guna memperoleh satu produk Tepung Limbah Udang (TLU) olahan terbaik. Penelitian tahun pertama dilakukan pada Lab. Teknologi Pakan dan analisis pakan dilakukan pada Lab. Nutrisi Non Ruminansia Fakultas Peternakan Universitas Andalas dari bulan Mei sampai September 2004. Penelitian tahun kedua merupakan uji kualitas nilai nutrisi atau uji biologis melalui percobaan ransum dari TLU olahan atau produk tabun pertama terhadap ternak unggas, yaitu ayam broiler, ayam petelur ras, itik dan ayam buras periode pertumbuhan. Tujuan penelitian tahun kedua ini adalah mengetahui efek penggantian protein tepung ikan dengan TLU olahan terpilih terhadap performan ternak unggas tersebut. Percobaan pada tahun peftama dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan susunan perlakuan pola factorial 3 x 4 dan diulang sebayak 3 kali. Faktor pertama adalah 3 jenis larutan perendam yaitu Al = Asam asetat 5 %, A2 = Garam 5 % dan A3 = Filtrat Air Abu Sekam 10 %. Faktor kedua adalah lama pengukusan setelah limbah udang direndam selama 48 jam, yaitu W15 = 15 menit, W30 = 30 menit, W45 = 45 menit dan W60 = 60 menit. Peubah yang diamati adalah nilai nutrisi limbah udang olahan (analisis proksimat), kandungan khitin., asam-asam amino, daya cerna protein kasar. Di samping itu juga dilihat nilai gizi secara biologis, )'aitu nilai retensi nitrogen dan energi termetabolis. Percobaan tahun kedua dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan ransum dan 4 ulangan. Perlakuan ransum adalah 5 tingkat penggantian tepung ikan, yaitu RO = 0 %, Rl = 25 %, R2 = 50%, R3 = 75 %, dan R4 = 100 % dengan TLU olahan dalam ransum masing-masing ternak unggas. Hasil penelitian tahun pertama menunjukkan bahwa pengolahan limbah udang dengan cara perendaman dengan larutan asam, garam dan filtrat air abu sekam selama 48 jam dan dikukus selama 15, 30,45, dan 60 menit tidak banyak merubah kandungan zat-zat makanan TLU olahan dibandingkan TLU tanpa diolah. Namun faktor lama waktu pengukusan berpengaruh sangat nyata terhadap kandungan nutrisi TLU, terutama pacta bahan kering, protein kasar dan lemak, serta daya cerna protein secara in-vitro sedangkan interak-sinya tidak berpengaruh kecuali kandungan khitin,. Nilai nutrisi yang lain (abu, kalsium dan phosfor) faktor jenis larutan dan lama waktu pengukusan serta interaksinya tidak berpengaruh nyata. Kandungan asam-asam amino TLU yang diolah lebih rendah dibandingkan TLU tanpa diolah., sedangkan daya cerna protein, retensi nitrogen dan energi termetabolis sangat dipengaruhi oleh lama waktu pengukusan. Produk TLU terpilih adalah dengan perlakuan perendaman limbah udang dalam larutan filtrat air abu sekam (AAS) 10 % dan kemudian dilanjutkan dengan pengukusan selama 45 menit (A3W45). Kualitas zat-zat makanan TLU olahan terpilih tersebut adalah bahan kering 84,40 %; protein kasar 39,48 %; lemak 4,05 %; serat kasar 18,71 %; abu 30,94 %; kalsium 14,83 %; phosfor 1,75 %; kandungan khitin 9,48 %; daya cerna protein kasar 70,47 %; dan energi metabolis sebesar 2204, 54 kkal/kg serre retensi nitrogen 66,13 %. Kandungan asam amino kritis seperti metionin, lysine dan triptophan berturut-turut sebesar 0,86 %; 1,15 % clan 0,35 %. Secara kualitatif TLU terpilih rnernpunyai kualitas nilai gizi lebih baik dibandingkan TLU tanpa diolah dan kornbinasi perlakuan lainnya, yaitu dapat meningkatkan daya cerna protein sebesar 35,10 %, retensi nitrogen sebesar 19,74 % dan energi tennetabolis sebesar 11,07 %. Hasil penelitian tahun kedua rnenunjukkan bahwa tingkat penggantian protein tepung ikan dengan TLU olahan terpilih secara umum tidak banyak rnernpengaruhi performan masing-masing ternak unggas, terutarna pada ayarn petelur ras dan itik periode pertumbuhan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap konsumsi ransum, pertambhan bobot badan, konversi ransum, produksi telur rnaupun kualitas dari telur. Hal yang sarna juga terlihat pada ayarn broiler dan ayam buras periode pertumbuhan. Narnun pada perlakuan R4 pada kedua jenis unggas ini rnenunjukan penurunan terhadap konsurnsi ransum dan pertambahan bobot badan. Secara umum dapat dikatakan bahwa TLU olahan dapat menggantikan 75 - 100 % protein tepung ikan dalam ransum ternak unggas.

Item Type: Monograph (Working Paper)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Unit atau Lembaga: Fakultas Perternakan > Produksi Ternak
Depositing User: SSi Santi Ariningsih
Date Deposited: 04 Jun 2010 05:19
Last Modified: 26 Sep 2011 08:33
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/2330

Actions (login required)

View Item View Item