CARBON DIOXIDE (CO2) EMISSION FOLLOWING CULTIVATION OF TWO CONTRASTING SOILS UNDER NATURAL CONDITION

Yulnafatmawita, Yulnafatmawita (2010) CARBON DIOXIDE (CO2) EMISSION FOLLOWING CULTIVATION OF TWO CONTRASTING SOILS UNDER NATURAL CONDITION. Jurnal Stigma, 12 (2). ISSN 0853-3776

Microsoft Word (CARBON DIOXIDE (CO2) EMISSION FOLLOWING CULTIVATION OF TWO CONTRASTING SOILS UNDER NATURAL CONDITION) - Published Version Available under License Creative Commons Public Domain Dedication. Download (141Kb)

Abstract

Emisi CO2 sebagai salah satu gas rumah kaca bukan ha-nya berasal dari oksidasi bahan bakar oleh alat trans-portasi dan industri, tetapi juga bisa berasal dari lahan pertanian. Di Australia aktifitas pertanian mengkontribu-si CO2 sekitar 20% dari total CO2 yang diemisikan ke udara. Akan tetapi belum ada data spesifik tentang bera-pa laju dan total CO2 yang diemisikan dari lahan pertani-an sebagai akibat dari pengolahan tanah untuk budidaya tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meng-hitung laju CO2 yang bisa diemisikan dari lahan pertani-an yang punya tekstur halus (Vertisol) dan tekstur kasar (Alfisol), dari kedalaman 0-10 cm setelah 1 (satu) kali pengolahan tanah dengan traktor (Double Disk). Peneliti-an dilakukan di Pusat Penelitian Pertanian Trangie, NSW, Australia pada musim dingin. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa laju emisi CO2 dari tanah Vertisol (bertekstur halus = berliat tinggi) lebih kecil dari tanah Alfisol (bertekstur kasar = lempung liat berpasir). Disamping tekstur, perbedaan kandungan bahan organik akibat perubahan penggunaan lahan juga menyebabkan perbedaan laju CO2 emisi dari suatu lahan. Pada tanah Alfisol, contohnya, total CO2 emisi setelah pengolahan ta-nah dari lahan dengan vegetasi asli (semak) > lahan yang biasa diolah dengan sistem olah konservasi > lahan yang diolah secara konvensional. Kata kunci: emisi CO2, vertisol, alfisol

Actions (login required)

View Item