Repository Universitas Andalas

DAMPAK PERUBAHAN PENDUDUK DAN DEMOGRAFI PADA PEREKONOMIAN DAN SOSIAL MASYARAKAT DI KOTA/ KABUPATEN DI SUMATERA BARAT YANG BARU DIMEKARKAN

Mahdi , Mahdi and Yusmarni, Yusmarni and Malinda, Yola and Hidayat, Rian and Paloma, Cindy and Sukma, Ami and Azhari, Rafnel (2014) DAMPAK PERUBAHAN PENDUDUK DAN DEMOGRAFI PADA PEREKONOMIAN DAN SOSIAL MASYARAKAT DI KOTA/ KABUPATEN DI SUMATERA BARAT YANG BARU DIMEKARKAN. Project Report. Perwakilan BKKBN Propinsi Sumatera Barat, Padang.

[img] PDF
Download (737Kb)

Abstract

Semenjak disahkannya UU No 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah yang direvisi menjadi UU NO 32 tahun 2004, pemekaran wilayah di Indonesia semakin gencar. Hal ini mendorong terjadinya imigrasi ke wilayah pemekaran yang kemudian beradampak pada perubahan jumlah dan komposisi penduduk di wilayah tersebut. Dengan adanya pembangunan yang pesat di daerah pemekaran secara langsung membuka banyak lapangan kerja baru yang menarik banyak pendatang berpindah ke daerah pemekaran. Kehadiran para migran ini dipastikan akan memberikan dampak (baik positif maupun negatif) pada ekonomi dan sosial masyarakat, baik bagi pendatang itu sendiri maupun bagi masyarakat setempat. Laporan ini menggambarkan temuan tentang perubahan jumlah dan komposisi penduduk serta dampak ekonomi dan sosial yang terjadi di dua ibu kota kabupaten pemekaran di Sumatera Barat yaitu Nagari Lingkuang Aur (Kabupaten Pasaman Barat) dan Nagari Lubuk Gadang (Kabupaten Solok Selatan). Berdasarkan data statistik diketahui bahwa setelah dimekarkan pada tahun 2004, Nagari Lingkuang Aur dan Nagari Lubuk Gadang mengalami pembangunan fisik yang pesat seperti adanya pelebaran jalan dan pembangunan perkantoran baik pemerintah maupun swasta. Hal ini berdampak pada pertumbuhan jumlah penduduk di wilayah ibu kota kabupaten pemekaran ini yang lebih pesat dibandingkan nagari tetangganya. Diskusi yang dilakukan dengan wali nagari, pemuka masyarakat, bundo kanduang dan tokoh pemuda di dua wilayah pemekaran dikatahui bahwa pemekaran berdampak positif secara ekonomi baik terhadap penduduk asli maupun pendatang. Meskipun tidak ada ketimpangan yang tajam antara tingkat perekonomin pendatang dan penduduk asli, akan tetapi dengan adanya kepemilikan usaha pada daerahdaerah strategis yang lebih didominasi penduduk pendatang dikhawatirkan akan melahirkan kesenjangan dimasa datang. Hal berbeda terjadi pada aspek sosial. Pemekaran wilayah lebih memberikan dampak negatif pada aspek sosial mayarakat diwilayah pemekaran. Dengan bertambahnya jumlah penduduk akibat migrasi dengan latar belakang yang berbeda, mulai melahirkan konflik-konflik sosial dan masalah-masalah sosial. Kondisi ini memperlihatkan bahwa Institusi adat,ternyata belum kuat untuk menhadapi perubahan ekonomi dan sosial masyarakat.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Unit atau Lembaga: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: nurmala eka eka nurmala
Date Deposited: 06 Apr 2018 01:50
Last Modified: 06 Apr 2018 01:50
URI: http://repository.unand.ac.id/id/eprint/24304

Actions (login required)

View Item View Item